Semarang (ANTARA) - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas dengan memerangi praktik politik uang yang dimungkinkan marak menjelang pemilihan umum.
"Misalnya, kalau dikasih Rp100 ribu. Kalau dibagi lima tahun 'njenengan' dapet berapa? Jelas rugi karena mereka enggak akan 'ngopeni' warga," kata Hendi, sapaan akrabnya, di Semarang, Minggu.
Mantan Wali Kota Semarang itu mengatakan hal tersebut saat memberikan pengarahan kepada Gugus Tugas Kader PDI Perjuangan Kota Semarang menjelang Pemilu 2024.
Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terlena jika ada tim dari salah satu pasangan calon presiden maupun calon anggota legislatif (caleg) yang memberikan iming-iming uang agar memilihnya.
Di sisi lain, kata Hendi yang juga Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LPKK) RI itu, praktik politik uang juga bisa memecah belah masyarakat sehingga seluruh kader jangan sampai terbuai.
Dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024, ia juga mengajak seluruh kader partai berlambang banteng itu untuk terus tancap gas, mengingat pemilu akan berlangsung dalam dua bulan ke depan.
"Kami memotivasi kader ataupun gugus tugas di daerah. Partai kami terkenal dengan gotong royong dan tegak lurusnya. Apa yang harus dilakukan, ya, tentu 'gaspol'," katanya.
Menurut dia, cara gotong royong telah dilakukan PDI Perjuangan saat pemilu, misalnya dalam mendukung caleg dari kabupaten/kota, provinsi, pusat, bahkan calon presiden dan wakil presiden.
Untuk anggota legislatif di DPRD Kota Semarang, ia juga menargetkan bisa menambah perolehan kursi melebihi perolehan periode sekarang ini yang mencapai 19 kursi.
"Kemarin kan 19 kursi. Ini kita targetkan tambah lagi. Untuk itu, kami motivasi caleg untuk terus bergerak," katanya.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Kadarlusman mengatakan masyarakat tidak boleh terprovokasi adanya praktik politik uang karena bisa merusak kerukunan antarmasyarakat.
"Selain melanggar aturan, ini juga merusak kerukunan masyarakat. Jangan gampang terprovokasi. Pilih yang benar-benar memikirkan warga," kata Pilus, sapaan akrab Kadarlusman.
Dalam dua bulan ini, pihaknya akan lebih kencang turun untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan PDI Perjuangan karena persiapan partainya telah dilakukan jauh-jauh hari.
Baca juga: PDIP NTB meresmikan posko gotong royong pemenangan Ganjar-Mahfud
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud sebut tak gunakan kampanye hitam
Pilus yang juga Ketua DPRD Kota Semarang itu, menjelaskan PDI Perjuangan telah menyiapkan masing-masing dua saksi di 4.644 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Ibu Kota Provinsi Jateng.
"Kami siapkan dua saksi untuk pilpres dan pileg, saksi ini dari gugus tugas, sudah kami siapkan di setiap TPS," katanya.
"Misalnya, kalau dikasih Rp100 ribu. Kalau dibagi lima tahun 'njenengan' dapet berapa? Jelas rugi karena mereka enggak akan 'ngopeni' warga," kata Hendi, sapaan akrabnya, di Semarang, Minggu.
Mantan Wali Kota Semarang itu mengatakan hal tersebut saat memberikan pengarahan kepada Gugus Tugas Kader PDI Perjuangan Kota Semarang menjelang Pemilu 2024.
Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terlena jika ada tim dari salah satu pasangan calon presiden maupun calon anggota legislatif (caleg) yang memberikan iming-iming uang agar memilihnya.
Di sisi lain, kata Hendi yang juga Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LPKK) RI itu, praktik politik uang juga bisa memecah belah masyarakat sehingga seluruh kader jangan sampai terbuai.
Dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024, ia juga mengajak seluruh kader partai berlambang banteng itu untuk terus tancap gas, mengingat pemilu akan berlangsung dalam dua bulan ke depan.
"Kami memotivasi kader ataupun gugus tugas di daerah. Partai kami terkenal dengan gotong royong dan tegak lurusnya. Apa yang harus dilakukan, ya, tentu 'gaspol'," katanya.
Menurut dia, cara gotong royong telah dilakukan PDI Perjuangan saat pemilu, misalnya dalam mendukung caleg dari kabupaten/kota, provinsi, pusat, bahkan calon presiden dan wakil presiden.
Untuk anggota legislatif di DPRD Kota Semarang, ia juga menargetkan bisa menambah perolehan kursi melebihi perolehan periode sekarang ini yang mencapai 19 kursi.
"Kemarin kan 19 kursi. Ini kita targetkan tambah lagi. Untuk itu, kami motivasi caleg untuk terus bergerak," katanya.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Kadarlusman mengatakan masyarakat tidak boleh terprovokasi adanya praktik politik uang karena bisa merusak kerukunan antarmasyarakat.
"Selain melanggar aturan, ini juga merusak kerukunan masyarakat. Jangan gampang terprovokasi. Pilih yang benar-benar memikirkan warga," kata Pilus, sapaan akrab Kadarlusman.
Dalam dua bulan ini, pihaknya akan lebih kencang turun untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan PDI Perjuangan karena persiapan partainya telah dilakukan jauh-jauh hari.
Baca juga: PDIP NTB meresmikan posko gotong royong pemenangan Ganjar-Mahfud
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud sebut tak gunakan kampanye hitam
Pilus yang juga Ketua DPRD Kota Semarang itu, menjelaskan PDI Perjuangan telah menyiapkan masing-masing dua saksi di 4.644 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Ibu Kota Provinsi Jateng.
"Kami siapkan dua saksi untuk pilpres dan pileg, saksi ini dari gugus tugas, sudah kami siapkan di setiap TPS," katanya.