Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyalurkan puluhan paket bahan pangan pada warga sebagai upaya mempercepat penanganan kasus stunting di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Muadi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah dari delapan kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mendapatkan alokasi bantuan penanganan stunting.
"Alokasi bantuan penanganan stunting tersebut telah kami bagikan pada 724 keluarga berupa paket bahan pangan yang tersebar di empat kecamatan," katanya.
Dikatakan, puluhan paket bahan pangan yang disalurkan kepada keluarga stunting itu seperti beras fortifikasi atau beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro tambahan, kacang hijau, telur, dan garam beryodium.
"Secara simbolis kami serahkan bantuan paket bahan pangan tersebut di Puskesmas Bendan pada Kamis (7/12), kemudian untuk puskesmas lainnya pada Jumat (8/12) dan 12 Desember 2023," katanya.
Baca juga: Mataram menggiatkan penyuluhan tentang pencegahan stunting
Baca juga: Pemkot Bima gandeng BUMN dan BUMD tangani stunting turun satu persen
Menurut dia, upaya masif telah dilakukan oleh pemerintah melalui pemangku kepentingan terkait seperti pemberian makanan tambahan dan penyaluran "one day one egg". Pemkot, kata dia, siap memaksimalkan penuntasan kasus stunting di daerah itu sebagai upaya mendukung program pemerintah.
"Kami berharap bantuan tersebut bisa memperbaiki asupan makanan keluarga stunting yang dapat menjadi upaya tambahan pemerintah dalam menurunkan prevalensi angka stunting hingga 14 persen pada 2024," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Muadi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah dari delapan kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mendapatkan alokasi bantuan penanganan stunting.
"Alokasi bantuan penanganan stunting tersebut telah kami bagikan pada 724 keluarga berupa paket bahan pangan yang tersebar di empat kecamatan," katanya.
Dikatakan, puluhan paket bahan pangan yang disalurkan kepada keluarga stunting itu seperti beras fortifikasi atau beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro tambahan, kacang hijau, telur, dan garam beryodium.
"Secara simbolis kami serahkan bantuan paket bahan pangan tersebut di Puskesmas Bendan pada Kamis (7/12), kemudian untuk puskesmas lainnya pada Jumat (8/12) dan 12 Desember 2023," katanya.
Baca juga: Mataram menggiatkan penyuluhan tentang pencegahan stunting
Baca juga: Pemkot Bima gandeng BUMN dan BUMD tangani stunting turun satu persen
Menurut dia, upaya masif telah dilakukan oleh pemerintah melalui pemangku kepentingan terkait seperti pemberian makanan tambahan dan penyaluran "one day one egg". Pemkot, kata dia, siap memaksimalkan penuntasan kasus stunting di daerah itu sebagai upaya mendukung program pemerintah.
"Kami berharap bantuan tersebut bisa memperbaiki asupan makanan keluarga stunting yang dapat menjadi upaya tambahan pemerintah dalam menurunkan prevalensi angka stunting hingga 14 persen pada 2024," katanya.