Mataram (ANTARA) - Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menahan Brigadir TO atas dugaan rudapaksa terhadap seorang mahasiswi berinisial PU.
"Terhadap yang bersangkutan (Brigadir TO) sudah dilakukan penahanan oleh Propam," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Rio Indra Lesmana di Mataram, Senin.
Kombes Pol. Rio menjelaskan bahwa penahanan ini merupakan bagian dari komitmen bahwa kepolisian tidak tebang pilih dalam menindaklanjuti setiap laporan masyarakat, apalagi persoalan ini berkaitan dengan nama baik Polri.
Dengan menyampaikan hal demikian, Rio menegaskan bahwa penanganan laporan yang datang dari pihak korban kini masih dalam tahap pemenuhan alat bukti, salah satunya menunggu hasil visum korban dari pihak rumah sakit. Visum ini berkaitan dengan perbuatan yang menuduh Brigadir TO melakukan aksi rudapaksa di kamar indekos korban, Jumat (24/11).
Baca juga: Polresta Mataram melimpahkan berkas perkara ayah bunuh putri kandung
Baca juga: Unand menegaskan kasus pelecehan seksual pelajaran bagi mahasiswa
Apabila dalam penanganan laporan ini terungkap bukti bahwa Brigadir TO melakukan rudapaksa, pihaknya akan memberikan sanksi tegas.
"Meskipun juga nanti tidak terbukti, tetapi sanksi tegas di kepolisian tetap akan diterapkan. Karena yang bersangkutan ini 'kan sudah berkeluarga. Perbuatannya sudah mencoreng nama baik Polri," ujarnya.
"Terhadap yang bersangkutan (Brigadir TO) sudah dilakukan penahanan oleh Propam," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Rio Indra Lesmana di Mataram, Senin.
Kombes Pol. Rio menjelaskan bahwa penahanan ini merupakan bagian dari komitmen bahwa kepolisian tidak tebang pilih dalam menindaklanjuti setiap laporan masyarakat, apalagi persoalan ini berkaitan dengan nama baik Polri.
Dengan menyampaikan hal demikian, Rio menegaskan bahwa penanganan laporan yang datang dari pihak korban kini masih dalam tahap pemenuhan alat bukti, salah satunya menunggu hasil visum korban dari pihak rumah sakit. Visum ini berkaitan dengan perbuatan yang menuduh Brigadir TO melakukan aksi rudapaksa di kamar indekos korban, Jumat (24/11).
Baca juga: Polresta Mataram melimpahkan berkas perkara ayah bunuh putri kandung
Baca juga: Unand menegaskan kasus pelecehan seksual pelajaran bagi mahasiswa
Apabila dalam penanganan laporan ini terungkap bukti bahwa Brigadir TO melakukan rudapaksa, pihaknya akan memberikan sanksi tegas.
"Meskipun juga nanti tidak terbukti, tetapi sanksi tegas di kepolisian tetap akan diterapkan. Karena yang bersangkutan ini 'kan sudah berkeluarga. Perbuatannya sudah mencoreng nama baik Polri," ujarnya.