Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu menyebutkan, pembangunan balai Merah Putih di wilayah tersebut saat ini telah mencapai 96 persen dan diperkirakan selesai pada akhir 2023.
 
Pada tahap kedua pembangunan tersebut terdiri dari perluasan pendopo di depan Kantor Wali Kota Bengkulu di Kota Merah Putih yang telah dilakukan pada Maret 2023 dengan total anggaran sebesar Rp20 miliar.
 
"Dengan syukur, tidak ada kendala yang signifikan, dan kami berharap tahun ini dapat meresmikan proyek ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu Tomaiwan di Bengkulu, Minggu.
 
Ia menerangkan, saat ini pihaknya tengah melakukan proses pemasangan keramik, pintu dan plafon serta fasilitas pendukung seperti pendingin ruangan juga segera dipasang. Untuk proses pembangunan Balai Merah Putih dilakukan dalam dua tahap dengan total anggaran sebesar Rp56,7 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022 dan 2023.
 
Pada tahap pertama menggunakan dana Rp36,7 miliar dari APBD 2022 dan pada tahap kedua menggunakan alokasi anggaran sebesar Rp20 miliar dari APBD 2023.
 
Sementara itu, untuk konsep pembangunan pendopo Kota Merah Putih mengambil gaya Timur Tengah dengan atap bangunan berdiri kubah yang dikelilingi pilar besar. Sebelumnya, pada Peringatan HUT Ke-78 RI, Pemerintah Kota Bengkulu melaksanakan upacara sekaligus memperkenalkan Kota Bengkulu sebagai Kota Merah Putih.
 
"Upacara di Kota Merah Putih ini perdana digelar oleh Pemerintah Kota Bengkulu dan ini sebagai langkah Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk memperkenalkan dan membranding Kota Bengkulu sebagai Kota Merah Putih, berdasarkan sejarah kemerdekaan Indonesia," ujar Wali Kota Bengkulu periode 2018-2023 Helmi Hasan.

Baca juga: Komunitas Vespa Lombok Timur santuni anak yatim dan berbuka bersama di pendopo Bupati Lotim
Baca juga: Kereta kuda antarkan Erina menuju Pendopo Agung Ambarrukmo
 
Diketahui, nama Kota Merah Putih untuk Kota Bengkulu sebab, penjahit sang saka merah pertama kali yakni putri asli Bengkulu, Ibu Fatmawati yang juga merupakan Istri dari Presiden Indonesia Pertama. Hal tersebut dilakukan untuk menanamkan nilai nasionalisme seluruh masyarakat, khususnya para kaum milenial dan agar melek akan sejarah Kota Bengkulu
 
 
 

Pewarta : Anggi Mayasari
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024