Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Barisan Pengusaha Pejuang (BPP) Akbar Himawan mengatakan rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berdampak pada kestabilan politik, sehingga bisa lebih fokus menciptakan kebijakan yang tepat.
"Kestabilan (politik) itu yang saya maksud, berkah dari rekonsiliasi antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo. Semua bersatu di Kabinet Indonesia Maju. Sehingga, bisa lebih fokus menciptakan kebijakan," kata Akbar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Akbar menyoroti kebijakan ekonomi di masa pemerintahan Jokowi yang menurutnya sudah berada di jalur tepat.
Dia menyebutkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 berada dalam tren positif yakni di angka 5 persen dan diprediksi sama di tahun 2024.
Baca juga: Presiden Jokowi tegaskan pengusaha tak perlu khawatir di tahun politik
Akbar mengatakan saat memaparkan Outlook Perekonomian 2024, Jumat (22/12), Jokowi optimistis menatap tahun depan karena memiliki modal cukup positif, baik dari sisi ekonomi maupun politik.
"Data-datanya memang menunjukkan bahwa kita seharusnya optimistis. Contoh pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen. Rata-rata pertumbuhan ekonomi global saja hanya 2,9 persen. Inflasi kita juga rendah, hanya 2,86 persen; sementara inflasi global tembus 7,2 persen," jelas wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Akbar menambahkan pemerintahan Jokowi terbukti dapat mengelola perekonomian, terutama saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
Menurut Akbar, Indonesia telah menerapkan kebijakan yang tepat selama pandemi, sehingga pemulihan bisa dilakukan lebih cepat dibandingkan negara lain, bahkan negara maju.
Ia juga mengagumi Jokowi dalam menggalakkan program hilirisasi di tengah gangguan dari pihak luar. Hasilnya, kata Akbar, ialah investasi masuk, lapangan pekerjaan terbuka, dan konsumsi rumah tangga meningkat.
Baca juga: Capres Prabowo sebut punya hubungan emosional dengan Aceh
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPP Saifudin H. S. mengatakan apabila ingin kebijakan yang tepat terus berlanjut, maka cita-cita Indonesia menjadi negara maju akan tercapai lebih cepat.
"Jika ekonomi mau terus mentereng, maka pilihlah Pak Prabowo dan Mas Gibran; karena pasangan ini sudah jelas akan melanjutkan program-program Pak Jokowi ketika diberi kepercayaan rakyat untuk memimpin negeri ini," kata Saifudin.
Dia menilai konsistensi kebijakan yang berkelanjutan dan saling bersinergi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci utama dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
"Kuncinya di konsistensi kebijakan dan hanya Pak Prabowo yang akan melanjutkan program-program Pak Jokowi. Prabowo-Gibran merupakan perpaduan yang tepat untuk Indonesia Emas 2045," ujar Saifudin.
BPP adalah kelompok relawan yang dipimpin Bobby Nasution, menantu Jokowi dan adik ipar Gibran. BPP mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, pada tanggal 8 November 2023.
Baca juga: Capres Prabowo puji kepemimpinan SBY saat menanggulangi tsunami Aceh
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran ungguli dua pasangan calon lain
"Kestabilan (politik) itu yang saya maksud, berkah dari rekonsiliasi antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo. Semua bersatu di Kabinet Indonesia Maju. Sehingga, bisa lebih fokus menciptakan kebijakan," kata Akbar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Akbar menyoroti kebijakan ekonomi di masa pemerintahan Jokowi yang menurutnya sudah berada di jalur tepat.
Dia menyebutkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 berada dalam tren positif yakni di angka 5 persen dan diprediksi sama di tahun 2024.
Baca juga: Presiden Jokowi tegaskan pengusaha tak perlu khawatir di tahun politik
Akbar mengatakan saat memaparkan Outlook Perekonomian 2024, Jumat (22/12), Jokowi optimistis menatap tahun depan karena memiliki modal cukup positif, baik dari sisi ekonomi maupun politik.
"Data-datanya memang menunjukkan bahwa kita seharusnya optimistis. Contoh pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen. Rata-rata pertumbuhan ekonomi global saja hanya 2,9 persen. Inflasi kita juga rendah, hanya 2,86 persen; sementara inflasi global tembus 7,2 persen," jelas wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Akbar menambahkan pemerintahan Jokowi terbukti dapat mengelola perekonomian, terutama saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
Menurut Akbar, Indonesia telah menerapkan kebijakan yang tepat selama pandemi, sehingga pemulihan bisa dilakukan lebih cepat dibandingkan negara lain, bahkan negara maju.
Ia juga mengagumi Jokowi dalam menggalakkan program hilirisasi di tengah gangguan dari pihak luar. Hasilnya, kata Akbar, ialah investasi masuk, lapangan pekerjaan terbuka, dan konsumsi rumah tangga meningkat.
Baca juga: Capres Prabowo sebut punya hubungan emosional dengan Aceh
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPP Saifudin H. S. mengatakan apabila ingin kebijakan yang tepat terus berlanjut, maka cita-cita Indonesia menjadi negara maju akan tercapai lebih cepat.
"Jika ekonomi mau terus mentereng, maka pilihlah Pak Prabowo dan Mas Gibran; karena pasangan ini sudah jelas akan melanjutkan program-program Pak Jokowi ketika diberi kepercayaan rakyat untuk memimpin negeri ini," kata Saifudin.
Dia menilai konsistensi kebijakan yang berkelanjutan dan saling bersinergi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci utama dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
"Kuncinya di konsistensi kebijakan dan hanya Pak Prabowo yang akan melanjutkan program-program Pak Jokowi. Prabowo-Gibran merupakan perpaduan yang tepat untuk Indonesia Emas 2045," ujar Saifudin.
BPP adalah kelompok relawan yang dipimpin Bobby Nasution, menantu Jokowi dan adik ipar Gibran. BPP mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, pada tanggal 8 November 2023.
Baca juga: Capres Prabowo puji kepemimpinan SBY saat menanggulangi tsunami Aceh
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran ungguli dua pasangan calon lain