Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono mendorong Pemerintah Provinsi DKI mencapai target 3.000 titik kamera pengawas (Close-Circuit Television/CCTV) di Jakarta demi keamanan dan ketertiban kota.
Mujiyono menuturkan tahun 2024 memang ada penambahan CCTV di 700 titik dengan anggaran Rp98 miliar.
"Jadi anggaran Rp98 miliar itu hanya cukup untuk 700 titik, padahal idealnya adalah 3.000 titik yang kita targetkan," kata Mujiyono saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Namun ia menilai jumlah tersebut masih belum ideal untuk meminimalkan tindak kriminal di Ibu Kota sehingga perlu pembahasan kembali untuk tahun 2025.
Baca juga: Legislator minta DKI pasang CCTV di Jaksel untuk tekan kriminalitas
Baca juga: DKI diminta tambah CCTV demi keamanan jelang Pemilu 2024
Anggota DPRD DKI Jakarta Habib Muhammad bin Salim Alatas juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggencarkan pemasangan CCTV di sebanyak 2.744 Rukun Warga (RW).
"Warga banyak cerita motor hilang, jadi saya minta tolong kepada Diskominfotik, Dinas Perhubungan ataupun kelurahan yang penting terpasang CCTV," tutur Habib.
Habib menuturkan perlu adanya alat pengawas tersebut untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban kota mengingat banyaknya gangguan yang dialami warga dan diadukan ke sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta.
Gangguan keamanan dan kriminalitas juga disampaikan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Basri Baco. Dia menyebutkan ada 10 RW rawan dan padat penduduk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Boleh tidak dari 700 CCTV, dipasang sebagian di Kelurahan Menteng yang padat? Karena baru saya rapikan pagar, dua hari kemudian sudah hilang sebelah," ujar Baco.
Baca juga: Legislator minta perkuat CCTV untuk amankan fasos di Ibu Kota
Baca juga: Legislator desak Distamhut pasang CCTV di Hutan Kota
Mujiyono menuturkan tahun 2024 memang ada penambahan CCTV di 700 titik dengan anggaran Rp98 miliar.
"Jadi anggaran Rp98 miliar itu hanya cukup untuk 700 titik, padahal idealnya adalah 3.000 titik yang kita targetkan," kata Mujiyono saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Namun ia menilai jumlah tersebut masih belum ideal untuk meminimalkan tindak kriminal di Ibu Kota sehingga perlu pembahasan kembali untuk tahun 2025.
Baca juga: Legislator minta DKI pasang CCTV di Jaksel untuk tekan kriminalitas
Baca juga: DKI diminta tambah CCTV demi keamanan jelang Pemilu 2024
Anggota DPRD DKI Jakarta Habib Muhammad bin Salim Alatas juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggencarkan pemasangan CCTV di sebanyak 2.744 Rukun Warga (RW).
"Warga banyak cerita motor hilang, jadi saya minta tolong kepada Diskominfotik, Dinas Perhubungan ataupun kelurahan yang penting terpasang CCTV," tutur Habib.
Habib menuturkan perlu adanya alat pengawas tersebut untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban kota mengingat banyaknya gangguan yang dialami warga dan diadukan ke sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta.
Gangguan keamanan dan kriminalitas juga disampaikan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Basri Baco. Dia menyebutkan ada 10 RW rawan dan padat penduduk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Boleh tidak dari 700 CCTV, dipasang sebagian di Kelurahan Menteng yang padat? Karena baru saya rapikan pagar, dua hari kemudian sudah hilang sebelah," ujar Baco.
Baca juga: Legislator minta perkuat CCTV untuk amankan fasos di Ibu Kota
Baca juga: Legislator desak Distamhut pasang CCTV di Hutan Kota