Majalengka (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat memastikan tidak ada dampak kerusakan bangunan maupun korban setelah peristiwa gempa di Sumedang pada Minggu (31/12) yang getarannya terasa di beberapa kecamatan di daerah itu.
“Kondisinya masih aman, tidak ada laporan dampak kerusakan di Kabupaten Majalengka,” kata dia.
Rezza menyampaikan sejumlah kecamatan di Majalengka yang sempat merasakan gempa itu, antara lain Jatitujuh, Majalengka, Sindangwangi, Ligung, Cigasong, Sukahaji, Kertajati, Dawuan, Banjaran, Kasokandel, Rajagaluh, dan Jatiwangi.
Baca juga: BMKG meminta warga Sumedang waspada selama sepekan setelah gempa bumi
Baca juga: Perjalanan 13 kereta api dihentikan saat gempa melanda Sumedang Jabar
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkait dengan gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) malam.
Menurut informasi BMKG, guncangan akibat peristiwa tersebut terasa tiga kali dan gempa terakhir tercatat pada pukul 20.34 WIB, dengan magnitudo 4,8. Gempa terakhir itu berpusat di 6,85 Lintang Selatan, 107,93 Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kota Sumedang, Jawa Barat di kedalaman lima kilometer.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka Rezza Permana di Majalengka, Senin, menyatakan berdasarkan hasil pendataan terdapat 17 kecamatan yang merasakan guncangan berskala kecil saat gempa bumi terjadi di Sumedang.
Ia menyebutkan belasan kecamatan di Majalengka itu berada di posisi yang tidak jauh atau berbatasan dengan Sumedang, khususnya daerah di bagian utara, selatan, hingga tengah di kabupaten tersebut.
“Dari pendataan, ada sekitar 17 kecamatan di Majalengka yang merasakan getaran (gempa Sumedang) sebanyak tiga kali,” ujarnya.
Meski gempa bumi itu sempat terasa di beberapa kecamatan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait dengan kerusakan bangunan atau dampak lainnya. Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Majalengka memastikan seluruh wilayah itu aman dan tidak terdampak gempa bumi yang mengguncang Sumedang.
Ia menyebutkan belasan kecamatan di Majalengka itu berada di posisi yang tidak jauh atau berbatasan dengan Sumedang, khususnya daerah di bagian utara, selatan, hingga tengah di kabupaten tersebut.
“Dari pendataan, ada sekitar 17 kecamatan di Majalengka yang merasakan getaran (gempa Sumedang) sebanyak tiga kali,” ujarnya.
Meski gempa bumi itu sempat terasa di beberapa kecamatan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait dengan kerusakan bangunan atau dampak lainnya. Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Majalengka memastikan seluruh wilayah itu aman dan tidak terdampak gempa bumi yang mengguncang Sumedang.
“Kondisinya masih aman, tidak ada laporan dampak kerusakan di Kabupaten Majalengka,” kata dia.
Rezza menyampaikan sejumlah kecamatan di Majalengka yang sempat merasakan gempa itu, antara lain Jatitujuh, Majalengka, Sindangwangi, Ligung, Cigasong, Sukahaji, Kertajati, Dawuan, Banjaran, Kasokandel, Rajagaluh, dan Jatiwangi.
Baca juga: BMKG meminta warga Sumedang waspada selama sepekan setelah gempa bumi
Baca juga: Perjalanan 13 kereta api dihentikan saat gempa melanda Sumedang Jabar
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkait dengan gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) malam.
Menurut informasi BMKG, guncangan akibat peristiwa tersebut terasa tiga kali dan gempa terakhir tercatat pada pukul 20.34 WIB, dengan magnitudo 4,8. Gempa terakhir itu berpusat di 6,85 Lintang Selatan, 107,93 Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kota Sumedang, Jawa Barat di kedalaman lima kilometer.