Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapatkan tambahan bantuan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Bintaro Ampenan untuk mengakomodasi nelayan yang masih tinggal di sempadan pantai dan hunian sementara (huntara).

Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Kamis, mengatakan kepastian tambahan rusunawa di Bintaro itu setelah dilakukan serah terima pengelolaan Rusunawa Bintaro tahap pertama.

"Beberapa waktu lalu saya sudah tanda tangan serah terima pengelolaan Rusunawa Bintaro dan kami akan diberikan tambahan satu twin block pada lokasi yang sama," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram akan mendapat tambahan rusunawa di Bintaro

Pasalnya, lahan yang ada di Rusunawa Bintaro saat ini seluas 2,1 hektare atau sudah diantisipasi untuk membangun tiga twin block rusunawa.

Dengan demikian, kata dia, untuk kesiapan lahan sudah tidak ada masalah, pemerintah pusat tinggal membangun satu twin block rusunawa tahap kedua di Bintaro.

"Untuk anggarannya mungkin hampir sama, sebab konsep pembangunan serta sarana, prasarana, dan fasilitas yang didapat penghuni sama dengan rusunawa tahap pertama," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram resmikan Rusunawa Nelayan Bintaro

Data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram menyebutkan satu twin block Rusunawa Bintaro tahap pertama dibangun dengan bentuk fisik tiga lantai, 44 kamar tipe 36, fasilitas dua kamar tidur, satu kamar tamu, satu dapur, dan satu kamar mandi, dengan total anggaran sekitar Rp19 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Bangun fisik rusunawa itu, kata dia, dilengkapi dengan mebel antara lain lemari, kursi, dan tempat tidur. Jadi nelayan yang pindah tinggal bawa diri dan perabotan dapur sebab semua sudah lengkap. "Jadi nelayan yang menempati Rusunawa Bintaro tinggal masuk tanpa harus membawa banyak perabot rumah tangga," katanya.

Hanya saja wali kota mengusulkan agar fasilitas listrik di rusunawa dapat dikoordinasikan dengan pihak PLN agar mengganti sistem meter dengan token.

Penggunaan token listrik di rusunawa bisa lebih efektif dan memberikan tanggung jawab penuh kepada setiap keluarga yang tinggal di rusunawa.

"Kalau masing-masing Kepala Keluarga (KK) punya token listrik, mereka juga bisa lebih mudah mengontrol pemakaiannya dan penggunaan bisa sesuai kebutuhan," katanya.

Baca juga: Disperkim mendata rumah terdampak geratan tiang pancang Rusunawa Bintaro
Baca juga: Puluhan KK masuk daftar menunggu rusunawa nelayan Bintaro Mataram

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024