Mataram, (Antara NTB) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Brigjen Pol Umar Septono, menegaskan bahwa pencarian mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB dokter H Mawardi Hamri tidak dihentikan.
"Tidak dihentikan, tetap kita jalankan, kalau ada, kita ambil, tapi sampai sekarang tidak ada keterangan dari siapapun, keluarganya juta tenang-tenang saja, tapi kita tetap upayakan mencari," kata Brigjen Pol Umar Septono di Mataram, Selasa.
Dia mengaku bahwa pencarian dokter Mawardi yang dinyatakan hilang tanpa jejak, terhitung sejak Maret 2016 itu menjadi atensi pribadinya. Bahkan, Umar menilai dirinya gagal sebagai Kapolda NTB karena belum juga berhasil membongkar kasus ini.
"Itu hutang, makanya saya termasuk gagal jadi Kapolda ini, bukan berhasil, masih gagal karena sampai sekarang dokter Mawardi belum ketemu," ujarnya.
Pejabat nomor satu di lingkup Polda NTB ini pun mengingat sumpahnya yang pernah disampaikan ke hadapan seluruh anggotanya saat memimpin upacara di Lapangan Gajah Mada, Mapolda NTB.
"Kalau gagal, saya malu, karena sebelumnya saya pernah bersumpah di sini (Mapolda NTB)," ucapnya.
Bahkan pencarian dokter Mawardi ini menjadi perhatian dari ibu kandung Kapolda NTB. Karena saat persoalan ini muncul dan menjadi perhatian masyarakat NTB, Umar mengaku pernah cerita kepada ibu kandungnya dan meminta doa restu agar dokter Mawardi segera ditemukan.
"Terakhir saya ketemu di kampung dengan ibu saya, beliau pun menanyakannya lagi," kata Umar.
Diketahui bahwa pihak kepolisian dalam persoalan ini telah melakukan berbagai upaya untuk membantu keluarga dokter Mawardi untuk mencari keberadaannya.
Mulai dari upaya melacak lewat nomor telefon pribadinya, transaksi keuangan bank, sampai mengumpulkan keterangan dari para pihak yang kenal dan dekat dengan mantan Direktur RSUP NTB ini.
Bahkan Polda NTB pernah meminta bantuan Tim Forensik Cabang Denpasar untuk melacak keberadaan anak ke lima dari 13 bersaudara ini.
Yakni dengan melakukan pemeriksaan kendaraan roda empat milik salah seorang rekan dekatnya yang dicurigai mengetahui jejak keberadaan dokter Mawardi. Namun segala upaya yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian pun hingga kini belum juga membuahkan hasil.(*)
"Tidak dihentikan, tetap kita jalankan, kalau ada, kita ambil, tapi sampai sekarang tidak ada keterangan dari siapapun, keluarganya juta tenang-tenang saja, tapi kita tetap upayakan mencari," kata Brigjen Pol Umar Septono di Mataram, Selasa.
Dia mengaku bahwa pencarian dokter Mawardi yang dinyatakan hilang tanpa jejak, terhitung sejak Maret 2016 itu menjadi atensi pribadinya. Bahkan, Umar menilai dirinya gagal sebagai Kapolda NTB karena belum juga berhasil membongkar kasus ini.
"Itu hutang, makanya saya termasuk gagal jadi Kapolda ini, bukan berhasil, masih gagal karena sampai sekarang dokter Mawardi belum ketemu," ujarnya.
Pejabat nomor satu di lingkup Polda NTB ini pun mengingat sumpahnya yang pernah disampaikan ke hadapan seluruh anggotanya saat memimpin upacara di Lapangan Gajah Mada, Mapolda NTB.
"Kalau gagal, saya malu, karena sebelumnya saya pernah bersumpah di sini (Mapolda NTB)," ucapnya.
Bahkan pencarian dokter Mawardi ini menjadi perhatian dari ibu kandung Kapolda NTB. Karena saat persoalan ini muncul dan menjadi perhatian masyarakat NTB, Umar mengaku pernah cerita kepada ibu kandungnya dan meminta doa restu agar dokter Mawardi segera ditemukan.
"Terakhir saya ketemu di kampung dengan ibu saya, beliau pun menanyakannya lagi," kata Umar.
Diketahui bahwa pihak kepolisian dalam persoalan ini telah melakukan berbagai upaya untuk membantu keluarga dokter Mawardi untuk mencari keberadaannya.
Mulai dari upaya melacak lewat nomor telefon pribadinya, transaksi keuangan bank, sampai mengumpulkan keterangan dari para pihak yang kenal dan dekat dengan mantan Direktur RSUP NTB ini.
Bahkan Polda NTB pernah meminta bantuan Tim Forensik Cabang Denpasar untuk melacak keberadaan anak ke lima dari 13 bersaudara ini.
Yakni dengan melakukan pemeriksaan kendaraan roda empat milik salah seorang rekan dekatnya yang dicurigai mengetahui jejak keberadaan dokter Mawardi. Namun segala upaya yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian pun hingga kini belum juga membuahkan hasil.(*)