Mataram (Antara NTB) - Ketua Asosiasi Hotel di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Vicky Hanoi mengatakan pemesanan kamar hotel di kawasan wisata Gili Trawangan menjelang Natal tahun baru, mulai penuh.

"Sejak pekan lalu angkanya sudah mencapai 80 persen," kata Vicky di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, setiap tahun arus kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan selalu meningkat hingga berpengaruh pada tingkat hunian hotel.

Bahkan, kata dia, momentum seperti perayaan Natal dan pergantian tahun, para pemilik hotel berbintang hingga melati kewalahan melayani pesanan dari para wisatawan.

"Kalau sudah Natal, apalagi tanggal 20 ke atas banyak yang menutup pemesanan karena hunian kamar sudah 100 persen," ujarnya.

Vicky menuturkan, saat ini jumlah hotel di kawasan Gili Trawangan mencapai 400 unit. Dari jumlah itu, 97 di antaranya merupakan hotel besar mulai kategori bintang 3 hingga 5.

"Ini pun penuh, sudah tidak bisa terisi lagi terutama saat tahun baru," tuturnya.

Menurutnya, meski harga kamar hotel naik dari harga normal jika memasuki Natal dan tahun baru, namun permintaan kamar hotel tidak menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung dan menginap di Gili Trawangan.

Sementara, dari sisi kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan, termasuk gili lainnya Meno dan Air terbanyak berasal mancanegara mulai Eropa, Australia, Amerika, hingga Asia. Selain mancanegara, wisatawan domestik pun kunjungannya cukup tinggi.

"Untuk Eropa itu sampai 40 persen, kalau Asia bisa sampai 60 persen. Tetapi kalau sudah Natal dan tahun baru, sampai 70 persen wisatawan mancanegara," ujarnya.

Vikcy menambahkan mengantisipasi membeludaknya arus kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan, pihak hotel bersama pemerintah daerah dan TNI/Polri telah melakukan langkah antisipasi potensi gangguan. Salah satunya akan melakukan pembatasan kunjungan wisatawan khususnya ke Gili Trawangan.

"Ini untuk antisipasi faktor keamanan. Makanya, setiap wisatawan yang akan masuk Gili akan diperiksa identitasnya dan jadwal mereka keluar masuk pun akan dikontrol, karena kita khawatir terjadi yang tidak diinginkan," kata Vicky. (*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024