Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh memberikan tablet tambah darah kepada 3.000 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kota Banda Aceh, sekaligus memberikan edukasi tentang gizi dan pencegahan anemia.
"Jangan takut minum tablet tambah darah, karena konsumsi tablet tambah darah, khususnya bagi pelajar putri sangat disarankan, karena setiap bulan remaja putri kehilangan banyak darah akibat menstruasi," ujar Kepala BKKBN Aceh Safrina Salim dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Safrina menjelaskan pemberian tablet tambah darah yang dilakukan pada Senin (22/1) tersebut sangat penting untuk mencegah anemia, terutama pada masa kehamilan guna mencegah stunting.
"Berkurangnya volume darah di dalam tubuh membuat wanita rentan mengalami anemia. Apabila sejak remaja sudah menderita anemia, maka akan memiliki risiko tinggi mengalami anemia juga ketika masa kehamilan," katanya.
Sedangkan terkait stunting, menurutnya, tidak hanya kondisi fisik saja yang terpengaruh, tetapi juga menghambat perkembangan kognitif dan motorik, serta anak berisiko mengalami gangguan metabolik ketika tumbuh dewasa. Konsumsi tablet tambah darah sejak remaja atau sebelum menikah, lanjutnya, dapat mengurangi risiko anak terlahir stunting.
"Salah satu langkah preventif dengan mengonsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri sebelum menikah atau saat menjadi calon ibu. Konsumsi tablet tambah darah ini juga tidak serta merta, tetapi diutamakan jika kondisi mengalami anemia atau kurang darah," tuturnya.
Ia menjelaskan tablet tambah darah merupakan suplemen gizi bervitamin dan mineral yang di dalamnya mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Zat besi merupakan mineral penting dalam pembentukan hemoglobin atau sel darah merah yang memiliki fungsi memasok zat-zat penting ke dalam tubuh.
"Kalau menderita anemia saat hamil itu sangat berisiko, karena peningkatan volume darah sangat dibutuhkan ketika masa kehamilan untuk membentuk plasenta, janin, dan cadangan zat besi dalam ASI," paparnya.
Baca juga: Tingginya kasus kekerdilan di Gunungkidul disebabkan anemia
Baca juga: Dokter : Pentingnya melindungi perempuan Indonesia dari anemia
Pada kegiatan sosialisasi dan edukasi tersebut hadir juga duta generasi berencana (genre) yang ikut mengkampanyekan pentingnya remaja memenuhi kebutuhan gizi dan konsumsi tablet tambah darah, sekaligus menangkal isu-isu dan kabar bohong terkait tablet tambah darah.
Pada tahun 2023 target nasional tablet tambah darah di Aceh sebesar 45 ribu dan pada 2024 sebesar 43.013 dengan target remaja putri dan putra berusia 15 hingga 19 tahun.
Konsumsi tablet tambah darah untuk remaja putra juga penting, mengingat masih banyak remaja putra yang mengalami anemia dengan banyak faktor penyebab antara lain asupan gizi yang kurang pada makanan dan kurang istirahat atau kebiasaan suka begadang.
"Jangan takut minum tablet tambah darah, karena konsumsi tablet tambah darah, khususnya bagi pelajar putri sangat disarankan, karena setiap bulan remaja putri kehilangan banyak darah akibat menstruasi," ujar Kepala BKKBN Aceh Safrina Salim dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Safrina menjelaskan pemberian tablet tambah darah yang dilakukan pada Senin (22/1) tersebut sangat penting untuk mencegah anemia, terutama pada masa kehamilan guna mencegah stunting.
"Berkurangnya volume darah di dalam tubuh membuat wanita rentan mengalami anemia. Apabila sejak remaja sudah menderita anemia, maka akan memiliki risiko tinggi mengalami anemia juga ketika masa kehamilan," katanya.
Sedangkan terkait stunting, menurutnya, tidak hanya kondisi fisik saja yang terpengaruh, tetapi juga menghambat perkembangan kognitif dan motorik, serta anak berisiko mengalami gangguan metabolik ketika tumbuh dewasa. Konsumsi tablet tambah darah sejak remaja atau sebelum menikah, lanjutnya, dapat mengurangi risiko anak terlahir stunting.
"Salah satu langkah preventif dengan mengonsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri sebelum menikah atau saat menjadi calon ibu. Konsumsi tablet tambah darah ini juga tidak serta merta, tetapi diutamakan jika kondisi mengalami anemia atau kurang darah," tuturnya.
Ia menjelaskan tablet tambah darah merupakan suplemen gizi bervitamin dan mineral yang di dalamnya mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Zat besi merupakan mineral penting dalam pembentukan hemoglobin atau sel darah merah yang memiliki fungsi memasok zat-zat penting ke dalam tubuh.
"Kalau menderita anemia saat hamil itu sangat berisiko, karena peningkatan volume darah sangat dibutuhkan ketika masa kehamilan untuk membentuk plasenta, janin, dan cadangan zat besi dalam ASI," paparnya.
Baca juga: Tingginya kasus kekerdilan di Gunungkidul disebabkan anemia
Baca juga: Dokter : Pentingnya melindungi perempuan Indonesia dari anemia
Pada kegiatan sosialisasi dan edukasi tersebut hadir juga duta generasi berencana (genre) yang ikut mengkampanyekan pentingnya remaja memenuhi kebutuhan gizi dan konsumsi tablet tambah darah, sekaligus menangkal isu-isu dan kabar bohong terkait tablet tambah darah.
Pada tahun 2023 target nasional tablet tambah darah di Aceh sebesar 45 ribu dan pada 2024 sebesar 43.013 dengan target remaja putri dan putra berusia 15 hingga 19 tahun.
Konsumsi tablet tambah darah untuk remaja putra juga penting, mengingat masih banyak remaja putra yang mengalami anemia dengan banyak faktor penyebab antara lain asupan gizi yang kurang pada makanan dan kurang istirahat atau kebiasaan suka begadang.