Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan konsep penataan layanan puskesmas modern sebagai upaya peningkatan layanan sekaligus menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Insyaallah, tahun ini konsep layanan puskesmas modern kita siapkan baik dari sisi penataan fisik, alat kesehatan, maupun sumber daya manusia (SDM)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan kondisi fisik 11 puskesmas di Kota Mataram, ada beberapa puskesmas terutama puskesmas rawat inap seperti Puskesmas Ampenan dan Karang Taliwang dinilai prioritas untuk di revitalisasi.
Hanya saja, untuk tahun ini kegiatan revitalisasi belum dapat dilaksanakan saat ini mengingat keterbatasan kemampuan anggaran daerah.
"Untuk sekarang belum ada rencana revitalisasi puskesmas karena anggaran dikurangi untuk kegiatan Pilkada 2024, tapi kita akan liat di APBD perubahan 2024," katanya.
Baca juga: Dinkes Mataram minta puskesmas tingkatkan layanan bagi lansia
Baca juga: "Jas Kuning" tingkatkan layanan kesehatan puskesmas di Mataram
Namun demikian, konsep revitalisasi sudah disiapkan dengan melakukan penataan bangunan puskesmas agar bisa terlihat lebih modern dan representatif.
Selain itu, fasilitas alat kesehatan juga akan ditingkatkan dari peralatan sederhana menjadi modern. Misalnya, untuk alat pengambilan sampel darah ke depan akan digunakan alat seperti di rumah sakit tidak lagi menggunakan alat sederhana seperti saat ini.
"Hal itu sebagai upaya agar jangan sampai ada kesan puskesmas alat kesehatannya itu-itu saja. Tapi kita tunggu anggaran dulu," katanya.
Sementara terkait dengan SDM, lanjut Emirald juga akan coba dibenahi dan ditingkatkan lagi untuk menciptakan budaya pelayanan maksimal serta paripurna.
Karena itu, SDM di puskesmas juga harus aktif melakukan inovasi layanan sebagai salah satu upaya membuka peluang pendapatan baru daerah.
Termasuk inovasi membangun jejaring dengan membuka Unit Pelayanan Kesehatan Perkantoran (UPKP) dengan instansi atau perusahaan yang ada di sekitar wilayah kerja puskesmas.
"Jadi ada subsidi silang antara pasien berbayar dan tidak sehingga ini bisa jadi sumber pendapatan juga untuk melengkapi sarana dan prasarana puskesmas." katanya.
Baca juga: Dinkes Mataram menargetkan akreditasi tiga puskesmas tuntas Desember
Baca juga: Pemkot Mataram menetapkan 11 puskesmas jadi BLUD
"Insyaallah, tahun ini konsep layanan puskesmas modern kita siapkan baik dari sisi penataan fisik, alat kesehatan, maupun sumber daya manusia (SDM)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan kondisi fisik 11 puskesmas di Kota Mataram, ada beberapa puskesmas terutama puskesmas rawat inap seperti Puskesmas Ampenan dan Karang Taliwang dinilai prioritas untuk di revitalisasi.
Hanya saja, untuk tahun ini kegiatan revitalisasi belum dapat dilaksanakan saat ini mengingat keterbatasan kemampuan anggaran daerah.
"Untuk sekarang belum ada rencana revitalisasi puskesmas karena anggaran dikurangi untuk kegiatan Pilkada 2024, tapi kita akan liat di APBD perubahan 2024," katanya.
Baca juga: Dinkes Mataram minta puskesmas tingkatkan layanan bagi lansia
Baca juga: "Jas Kuning" tingkatkan layanan kesehatan puskesmas di Mataram
Namun demikian, konsep revitalisasi sudah disiapkan dengan melakukan penataan bangunan puskesmas agar bisa terlihat lebih modern dan representatif.
Selain itu, fasilitas alat kesehatan juga akan ditingkatkan dari peralatan sederhana menjadi modern. Misalnya, untuk alat pengambilan sampel darah ke depan akan digunakan alat seperti di rumah sakit tidak lagi menggunakan alat sederhana seperti saat ini.
"Hal itu sebagai upaya agar jangan sampai ada kesan puskesmas alat kesehatannya itu-itu saja. Tapi kita tunggu anggaran dulu," katanya.
Sementara terkait dengan SDM, lanjut Emirald juga akan coba dibenahi dan ditingkatkan lagi untuk menciptakan budaya pelayanan maksimal serta paripurna.
Karena itu, SDM di puskesmas juga harus aktif melakukan inovasi layanan sebagai salah satu upaya membuka peluang pendapatan baru daerah.
Termasuk inovasi membangun jejaring dengan membuka Unit Pelayanan Kesehatan Perkantoran (UPKP) dengan instansi atau perusahaan yang ada di sekitar wilayah kerja puskesmas.
"Jadi ada subsidi silang antara pasien berbayar dan tidak sehingga ini bisa jadi sumber pendapatan juga untuk melengkapi sarana dan prasarana puskesmas." katanya.
Baca juga: Dinkes Mataram menargetkan akreditasi tiga puskesmas tuntas Desember
Baca juga: Pemkot Mataram menetapkan 11 puskesmas jadi BLUD