Jakarta (ANTARA) - Aktor Marthino Lio yang memerankan mendiang musisi Glenn Fredly mengutarakan bahwa sosok sang penyanyi memiliki karakter yang sangat kuat dan tak pernah mengeluh, sehingga tak heran mampu menghasilkan karya lagu yang luar biasa.
"Setiap syuting kan saya selalu wawancarai orang-orang yang kenal Bung dan dari situ nggak pernah sekali pun saya menemukan Bung Glenn mengeluh. Dia nggak pernah curhat (mencurahkan hati), misalnya kalau patah hati," ujar Lio dalam sesi peluncuran poster dan pemutaran teaser film “Glenn Fredly The Movie” di Epicentrum XXI Jakarta, Rabu.
Lio menambahkan, untuk menjadi sosok seperti mendiang Glenn Fredly, dibutuhkan kekuatan yang sangat besar untuk menelan semua hal, menyimpannya sendiri, dan dituangkan ke dalam lagu.
Baca juga: Film "Glenn Fredly The Movie" tampilkan Marthino Lio sebagai pemeran Glenn
Baca juga: Glenn Fredly telah tiada, tapi karyanya ngga akan terlupa
Baca juga: Konser "tribute" Glenn Fredly akan digelar
Aktor peraih dua Piala Citra itu mengatakan bahwa dirinya mendapatkan fasilitasi dari tim produksi untuk memperdalam karakter Glenn Fredly dengan mewawancarai setiap orang yang mengenal sosok sang pelantun lagu "Januari" tersebut. Selain itu, Lio juga menyanjung kepiawaian Lukman Sardi yang mengambil peran sebagai sutradara dalam produksi kali ini.
"Kami difasilitasi untuk ketemu sama siapa pun yang kami minta dan dirasa harus diwawancarai. Alhasil, setiap personel Bakucakar, Rio Febrian dan semua yang dirasa perlu, aku temui. Mas Lukman (Sardi) punya tangan dingin karena mungkin dia aktor legenda hidup. Dia tahu apa yang mau dia bikin. Kalau kami punya saran, dia akan mengukur-ukur. Proses syuting enak banget, asli," imbuhnya.
Lebih lanjut Lio juga menegaskan bahwa produksi film kali ini tidak menemui banyak kendala, termasuk dengan proses pendalaman pengenalan antarpemain.
"Kalau dengan Om Bucek dan Mama Uthe (Ruth Sahanaya), sudah kenal lama, sejak saya kecil. Jadi nggak butuh chemistry gimana-gimana, cuma 'hai hai', begitu. Kalau Zulfa (Maharani) dan Sonia (Anissa), juga seru. Semua berjalan tanpa kendala karena produksi ini berasa sekali diberkati," terang Lio.
Lio juga menuturkan bahwa terdapat perbedaan mendasar antara dia dengan sosok Glenn Fredly perihal penggunaan dialek bahasa Ambon. Dalam kehidupan sehari-hari, Lio cenderung merasa asing dengan penggunaan bahasa Ambon yang tak lain adalah akar darah sang musisi. Karena itu, Lio mendapatkan pendampingan pelatihan untuk dapat menguasai dialek Ambon di dalam film tersebut.
"Kalau dialek memang ada coach karena Bung kan orang Ambon yang lahir dan besar di Jakarta namun dia tidak lupa akan akarnya yaitu Maluku. Hal itu bertolak belakang dengan saya sendiri. Jadi, kalau ada orang ngobrol dalam Bahasa Ambon itu terdengar asing sekali. (Saya) ngerti tapi agak sedikit 'hah hah, apa artinya itu?' Ada coach dan saya banyak diskusi dengan Mas Lukman (Sardi)," jelas dia.
Film "Glenn Fredly The Movie" garapan sutradara Lukman Sardi ini berada di bawah bendera Time International Films dan diproduksi oleh DAMN! I Love Indonesia Pictures bekerja sama dengan Adhya Pictures. Film ini menampilkan Marthino Lio sebagai Glenn Fredly, Zulfa Maharani sebagai Mutia Ayu, Sonia Anissa sebagai Dewi, Alyssa Abidin sebagai Nola, Bucek sebagai Henkie (ayah Glenn), dan Ruth Sahanaya sebagai Linda (ibu Glenn).
"Setiap syuting kan saya selalu wawancarai orang-orang yang kenal Bung dan dari situ nggak pernah sekali pun saya menemukan Bung Glenn mengeluh. Dia nggak pernah curhat (mencurahkan hati), misalnya kalau patah hati," ujar Lio dalam sesi peluncuran poster dan pemutaran teaser film “Glenn Fredly The Movie” di Epicentrum XXI Jakarta, Rabu.
Lio menambahkan, untuk menjadi sosok seperti mendiang Glenn Fredly, dibutuhkan kekuatan yang sangat besar untuk menelan semua hal, menyimpannya sendiri, dan dituangkan ke dalam lagu.
Baca juga: Film "Glenn Fredly The Movie" tampilkan Marthino Lio sebagai pemeran Glenn
Baca juga: Glenn Fredly telah tiada, tapi karyanya ngga akan terlupa
Baca juga: Konser "tribute" Glenn Fredly akan digelar
Aktor peraih dua Piala Citra itu mengatakan bahwa dirinya mendapatkan fasilitasi dari tim produksi untuk memperdalam karakter Glenn Fredly dengan mewawancarai setiap orang yang mengenal sosok sang pelantun lagu "Januari" tersebut. Selain itu, Lio juga menyanjung kepiawaian Lukman Sardi yang mengambil peran sebagai sutradara dalam produksi kali ini.
"Kami difasilitasi untuk ketemu sama siapa pun yang kami minta dan dirasa harus diwawancarai. Alhasil, setiap personel Bakucakar, Rio Febrian dan semua yang dirasa perlu, aku temui. Mas Lukman (Sardi) punya tangan dingin karena mungkin dia aktor legenda hidup. Dia tahu apa yang mau dia bikin. Kalau kami punya saran, dia akan mengukur-ukur. Proses syuting enak banget, asli," imbuhnya.
Lebih lanjut Lio juga menegaskan bahwa produksi film kali ini tidak menemui banyak kendala, termasuk dengan proses pendalaman pengenalan antarpemain.
"Kalau dengan Om Bucek dan Mama Uthe (Ruth Sahanaya), sudah kenal lama, sejak saya kecil. Jadi nggak butuh chemistry gimana-gimana, cuma 'hai hai', begitu. Kalau Zulfa (Maharani) dan Sonia (Anissa), juga seru. Semua berjalan tanpa kendala karena produksi ini berasa sekali diberkati," terang Lio.
Lio juga menuturkan bahwa terdapat perbedaan mendasar antara dia dengan sosok Glenn Fredly perihal penggunaan dialek bahasa Ambon. Dalam kehidupan sehari-hari, Lio cenderung merasa asing dengan penggunaan bahasa Ambon yang tak lain adalah akar darah sang musisi. Karena itu, Lio mendapatkan pendampingan pelatihan untuk dapat menguasai dialek Ambon di dalam film tersebut.
"Kalau dialek memang ada coach karena Bung kan orang Ambon yang lahir dan besar di Jakarta namun dia tidak lupa akan akarnya yaitu Maluku. Hal itu bertolak belakang dengan saya sendiri. Jadi, kalau ada orang ngobrol dalam Bahasa Ambon itu terdengar asing sekali. (Saya) ngerti tapi agak sedikit 'hah hah, apa artinya itu?' Ada coach dan saya banyak diskusi dengan Mas Lukman (Sardi)," jelas dia.
Film "Glenn Fredly The Movie" garapan sutradara Lukman Sardi ini berada di bawah bendera Time International Films dan diproduksi oleh DAMN! I Love Indonesia Pictures bekerja sama dengan Adhya Pictures. Film ini menampilkan Marthino Lio sebagai Glenn Fredly, Zulfa Maharani sebagai Mutia Ayu, Sonia Anissa sebagai Dewi, Alyssa Abidin sebagai Nola, Bucek sebagai Henkie (ayah Glenn), dan Ruth Sahanaya sebagai Linda (ibu Glenn).