Mataram (Antara NTB) - Wali Kota Bima M Qurais H Abidin melepas keberangkatan Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) dan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) TNI yang telah bertugas membantu penanganan bencana banjir Kota Bima kembali ke Surabaya, Minggu.
Wali Kota Bima M Qurais H Abidin, mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas segala dukungan TNI dalam penanganan bencana banjir Kota Bima.
"Tidak ada ungkapan yang lebih tepat untuk kami sampaikan kepada seluruh anggota Satgaskes dan Yonzipur 10 TNI, selain penghormatan dan penghargaan yang tulus," kata Walikota dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram.
Walikota mengatakan TNI hadir pada masa-masa suram ketika masyarakat Kota Bima dalam kondisi terpuruk setelah dihantam dua kali banjir bandang pada tanggal 21 dan 23 Desember 2016.
"Dengan kegigihan, dorongan dan teladan dari Satgaskes dan Yonzipur TNI, kami bersemangat untuk bangkit dan memulihkan kondisi kota dan masyarakat," ujarnya.
Tidak hanya itu, Walikota menyampaikan permohonan maaf jika selama anda berada di Kota Bima ada hal-hal yang kurang berkenan.
"Selamat jalan, teriring doa semoga tiba di tempat tujuan dengan selamat. Semoga segala kebaikan yang anda berikan kepada Kota Bima menjadi ladang pahala," imbuhnya.
Komandan Satgaskes Letkol Drg I Ketut Sukarnata, mengatakan kedatangan Satgaskes membawa tiga tugas utama, yakni sesegera mungkin memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir yang terluka atau sakit.
Kemudian, melaksanakan upaya preventif agar warga yang sehat tidak menderita penyakit atau terluka, serta mengembalikan fungsi pelayanan kesehatan seperti saat kondisi normal. Bahkan, katanya, dalam 10 hari, upaya pemulihan fungsi layanan kesehatan telah berhasil dilaksanakan
"Tinggal Puskesmas Asakota dan Paruga yang masih belum bisa berfungsi optimal karena banyak peralatan kesehatan dan obat-obatan yang rusak karena banjir," terangnya.
Satgaskes dan Yonzipur TNI telah bertugas selama 10 hari dalam masa tanggap darurat bencana banjir Kota Bima. Hari Minggu, 15 Januari 2017, Satgaskes dan Yonzipur TNI kembali ke Surabaya dengan menggunakan KRI Surabaya 591.
Sementara itu, Komandan Yonzipur Mayor Czi Bayu Kurniawan, menjelaskan pasukannya tergabung dalam Satgas PRCPB (Satuan Tugas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana).
Selama bertugas, Yonzipur 10 Kostrad, membantu pemerintah daerah selama masa tanggap darurat terutama dalam kegiatan pembersihan.
"Sehari setelah tiba di Kota Bima, pasukan ini langsung melaksanakan pembersihan sampah dan lumpur di beberapa kelurahan. Termasuk, berbagai peralatan berat didatangkan untuk membantu kegiatan pembersihan antara lain backhoe loader, excavator dan dump truck," tandasnya. (*)
Wali Kota Bima M Qurais H Abidin, mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas segala dukungan TNI dalam penanganan bencana banjir Kota Bima.
"Tidak ada ungkapan yang lebih tepat untuk kami sampaikan kepada seluruh anggota Satgaskes dan Yonzipur 10 TNI, selain penghormatan dan penghargaan yang tulus," kata Walikota dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram.
Walikota mengatakan TNI hadir pada masa-masa suram ketika masyarakat Kota Bima dalam kondisi terpuruk setelah dihantam dua kali banjir bandang pada tanggal 21 dan 23 Desember 2016.
"Dengan kegigihan, dorongan dan teladan dari Satgaskes dan Yonzipur TNI, kami bersemangat untuk bangkit dan memulihkan kondisi kota dan masyarakat," ujarnya.
Tidak hanya itu, Walikota menyampaikan permohonan maaf jika selama anda berada di Kota Bima ada hal-hal yang kurang berkenan.
"Selamat jalan, teriring doa semoga tiba di tempat tujuan dengan selamat. Semoga segala kebaikan yang anda berikan kepada Kota Bima menjadi ladang pahala," imbuhnya.
Komandan Satgaskes Letkol Drg I Ketut Sukarnata, mengatakan kedatangan Satgaskes membawa tiga tugas utama, yakni sesegera mungkin memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir yang terluka atau sakit.
Kemudian, melaksanakan upaya preventif agar warga yang sehat tidak menderita penyakit atau terluka, serta mengembalikan fungsi pelayanan kesehatan seperti saat kondisi normal. Bahkan, katanya, dalam 10 hari, upaya pemulihan fungsi layanan kesehatan telah berhasil dilaksanakan
"Tinggal Puskesmas Asakota dan Paruga yang masih belum bisa berfungsi optimal karena banyak peralatan kesehatan dan obat-obatan yang rusak karena banjir," terangnya.
Satgaskes dan Yonzipur TNI telah bertugas selama 10 hari dalam masa tanggap darurat bencana banjir Kota Bima. Hari Minggu, 15 Januari 2017, Satgaskes dan Yonzipur TNI kembali ke Surabaya dengan menggunakan KRI Surabaya 591.
Sementara itu, Komandan Yonzipur Mayor Czi Bayu Kurniawan, menjelaskan pasukannya tergabung dalam Satgas PRCPB (Satuan Tugas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana).
Selama bertugas, Yonzipur 10 Kostrad, membantu pemerintah daerah selama masa tanggap darurat terutama dalam kegiatan pembersihan.
"Sehari setelah tiba di Kota Bima, pasukan ini langsung melaksanakan pembersihan sampah dan lumpur di beberapa kelurahan. Termasuk, berbagai peralatan berat didatangkan untuk membantu kegiatan pembersihan antara lain backhoe loader, excavator dan dump truck," tandasnya. (*)