Jakarta (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengungkapkan bahwa masa depan IKN tidak hanya sebagai “Kota Hutan Berkelanjutan”, namun, juga "Smart City” atau "Kota Pintar" dengan menerapkan macam-macam teknologi, termasuk mobil terbang pada tahun 2045.
“Konsep 'Kota Pintar' atau 'Smart City' tidak hanya mempermudah warganya, namun juga mengontrol sumber daya yang ada. Misalnya, untuk mengatur energi secara efisien dan mengurangi emisi melalui Smart Enery System. Atau untuk transportasi, bus nanti tanpa sopir. Bahkan nanti akan ada mobil terbang pada tahun 2045. Pokoknya canggih banget, loh,” kata Bambang yang tampil dalam bentuk representasi diri digital visual atau avatar saat Nusantara Fair di Jakarta, Jumat malam.
Bambang mengutarakan bahwa dengan penerapan konsep kota tersebut, maka pada tahun 2045 IKN ditargetkan sebagai Kota Netral Emisi Karbon. Bila hal itu tercapai, maka artinya Indonesia sudah berkontribusi positif dalam mengatasi masalah iklim global.
“Itulah mengapa hal pertama yang dibangun saat ini adalah persemaian yang tujuannya untuk mendukung program reforestasi, salah satunya ada di Persemaian Mentawir. Persemaian itu bisa menghasilkan 15 sampai 20 juta bibit tanaman per tahun. Itu baru dari satu persemaian, belum dari persemaian lain,” tutur Bambang.
Baca juga: OIKN gandeng BUMD Kaltim kerja sama multisektor di IKN
Baca juga: Pemindahan ASN ke IKN peluang UMKM dan masyarakat lokal
Bambang menjelaskan bibit-bibit tersebut akan digunakan untuk mengembalikan lagi hutan tropis Kalimantan. Efek lain dari reforestasi di IKN adalah mendorong kembali keragaman hayati dengan menjaga habitat lingkungan yang ada, seperti bekantan, pesut air tawar, beruang madu, dan fauna lain.
Otorita IKN bekerja sama dengan sejumlah organisasi lingkungan hidup untuk memastikan habitat liar IKN tetap terjaga dan makin lestari.
Sebagai ibu kota dan pusat pemerintahan, Bambang melanjutkan, IKN menjadi daya tarik bagi putra-putri terbaik bangsa berkumpul di sana untuk memberikan karya terbaik mereka bagi kejayaan bangsa Indonesia.
Melalui gelaran “Nusantara Fair”, Otorita IKN berupaya untuk memberikan gambaran mengenai pembangunan IKN yang saat ini mendapatkan perhatian publik, salah satunya adalah penerapan konsep berkelanjutan modern yang implementasinya akan berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia dan negara lainnya.
“Acara ini memberikan gambaran mengenai bagaimana IKN akan dibangun; bagaimana kami akan membangun Indonesia-sentris ke depannya, tidak lagi Jawa-sentris; bagaimana kami akan melakukan transformasi hijau; bagaimana nanti 2045 teman-teman muda yang akan jadi penghuni IKN. IKN asyik, loh, nantinya, udara bagus, air bisa diminum. Artinya, you can live longer (Anda bisa hidup lebih lama),” kata Bambang yang ditemui usai acara.
Ajang "Nusantara Fair" yang digagas Otorita IKN (OIKN) tersebut menampilkan ekshibisi teknologi, festival kreatif dan festival konsep hidup yang digelar selama tiga hari pada 26-28 Januari 2024.
Baca juga: Bangunan di IKN penuhi prinsip bangunan gedung cerdas
Baca juga: Pembangunan Memorial Park di IKN penghormatan pahlawan bangsa
“Konsep 'Kota Pintar' atau 'Smart City' tidak hanya mempermudah warganya, namun juga mengontrol sumber daya yang ada. Misalnya, untuk mengatur energi secara efisien dan mengurangi emisi melalui Smart Enery System. Atau untuk transportasi, bus nanti tanpa sopir. Bahkan nanti akan ada mobil terbang pada tahun 2045. Pokoknya canggih banget, loh,” kata Bambang yang tampil dalam bentuk representasi diri digital visual atau avatar saat Nusantara Fair di Jakarta, Jumat malam.
Bambang mengutarakan bahwa dengan penerapan konsep kota tersebut, maka pada tahun 2045 IKN ditargetkan sebagai Kota Netral Emisi Karbon. Bila hal itu tercapai, maka artinya Indonesia sudah berkontribusi positif dalam mengatasi masalah iklim global.
“Itulah mengapa hal pertama yang dibangun saat ini adalah persemaian yang tujuannya untuk mendukung program reforestasi, salah satunya ada di Persemaian Mentawir. Persemaian itu bisa menghasilkan 15 sampai 20 juta bibit tanaman per tahun. Itu baru dari satu persemaian, belum dari persemaian lain,” tutur Bambang.
Baca juga: OIKN gandeng BUMD Kaltim kerja sama multisektor di IKN
Baca juga: Pemindahan ASN ke IKN peluang UMKM dan masyarakat lokal
Bambang menjelaskan bibit-bibit tersebut akan digunakan untuk mengembalikan lagi hutan tropis Kalimantan. Efek lain dari reforestasi di IKN adalah mendorong kembali keragaman hayati dengan menjaga habitat lingkungan yang ada, seperti bekantan, pesut air tawar, beruang madu, dan fauna lain.
Otorita IKN bekerja sama dengan sejumlah organisasi lingkungan hidup untuk memastikan habitat liar IKN tetap terjaga dan makin lestari.
Sebagai ibu kota dan pusat pemerintahan, Bambang melanjutkan, IKN menjadi daya tarik bagi putra-putri terbaik bangsa berkumpul di sana untuk memberikan karya terbaik mereka bagi kejayaan bangsa Indonesia.
Melalui gelaran “Nusantara Fair”, Otorita IKN berupaya untuk memberikan gambaran mengenai pembangunan IKN yang saat ini mendapatkan perhatian publik, salah satunya adalah penerapan konsep berkelanjutan modern yang implementasinya akan berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia dan negara lainnya.
“Acara ini memberikan gambaran mengenai bagaimana IKN akan dibangun; bagaimana kami akan membangun Indonesia-sentris ke depannya, tidak lagi Jawa-sentris; bagaimana kami akan melakukan transformasi hijau; bagaimana nanti 2045 teman-teman muda yang akan jadi penghuni IKN. IKN asyik, loh, nantinya, udara bagus, air bisa diminum. Artinya, you can live longer (Anda bisa hidup lebih lama),” kata Bambang yang ditemui usai acara.
Ajang "Nusantara Fair" yang digagas Otorita IKN (OIKN) tersebut menampilkan ekshibisi teknologi, festival kreatif dan festival konsep hidup yang digelar selama tiga hari pada 26-28 Januari 2024.
Baca juga: Bangunan di IKN penuhi prinsip bangunan gedung cerdas
Baca juga: Pembangunan Memorial Park di IKN penghormatan pahlawan bangsa