Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) sejak Desember 2023 sudah mulai mempersiapkan infrastruktur dan sarana penunjang tambahan sewa mesin pembangkit.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, mengatakan dengan tambahan mesin pembangkit berkapasitas 1x15 mega Watt (MW), pihaknya berencana mengantisipasi lonjakan peningkatan pemakaian listrik yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Tambahan sewa mesin pembangkit sudah mulai dimobilisasi sejak 6 Januari 2024 dan secara bertahap dilakukan proses instalasi serta serangkaian pengujian sebelum akhirnya bisa mulai mensuplai sistem kelistrikan Lombok.
"Hingga 26 Januari 2024, sebesar 5 MW dari kapasitas 15 MW rencana penambahan sewa mesin pembangkit telah berhasil masuk dalam sistem kelistrikan Lombok," katanya.
Ia menyebutkan, beban puncak tertinggi pada t2023 di Pulau Lombok sebesar 320,54 MW, terjadi kenaikan sebesar 8,2 persen jika dibandingkan dengan beban puncak tertinggi pada tahun sebelumnya.
Hal itu dimungkinkan karena terjadinya cuaca ekstrim yang terjadi hampir sepanjang pertengahan tahun 2023 yang memicu peningkatan pemakaian listrik oleh pelanggan, selain itu juga ditengarai oleh membaiknya perekonomian di Nusa Tenggara Barat pasca terjadinya pandemi COVID-19.
Sudjarwo mengatakan terjadi peningkatan konsumsi listrik pelanggan PLN.
Tercatat penjualan tenaga listrik selama 2023 di Pulau Lombok, tumbuh sebesar 9,41 persen jika dibanding tahun 2022, atau setara dengan 155.553.731 kWh.
"Kami bersyukur bahwa hal ini mengindikasikan masyarakat NTB terus bangkit dan terus tumbuh," ujarnya.
Terkait dengan penambahan sewa mesin pembangkit yang mulai mensuplai kebutuhan masyarakat di Pulau Lombok, Sudjarwo mengupayakan agar 15 MW rencana penambahan sewa mesin pembangkit bisa tuntas mulai beroperasi di bulan Januari 2024.
"Kami mengupayakan agar seluruh rencana penambahan sewa mesin pembangkit sebesar 15 MW bisa segera mensuplai kebutuhan masyarakat. Ikhtiar PLN tentunya tidak akan mungkin bisa tuntas apabila tidak ada support dan dukungan serta doa dari seluruh masyarakat NTB. Untuk itu, tak lupa kami juga mengucapkan rasa terimakasih atas seluruh dukungan yang kami peroleh selama ini," ucapnya.
Selain 15 MW tambahan sewa mesin pembangkit di bulan Januari 2024, PLN juga berencana menambah sewa mesin pembangkit berkapasitas 25 MW yang direncanakan mulai beroperasi pada bulan Maret 2024.
"Kami memohon doa agar seluruh rangkaian pekerjaan diberikan kemudahan dan kelancaran serta tidak menemui halangan yang berarti," kata Sudjarwo.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, mengatakan dengan tambahan mesin pembangkit berkapasitas 1x15 mega Watt (MW), pihaknya berencana mengantisipasi lonjakan peningkatan pemakaian listrik yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Tambahan sewa mesin pembangkit sudah mulai dimobilisasi sejak 6 Januari 2024 dan secara bertahap dilakukan proses instalasi serta serangkaian pengujian sebelum akhirnya bisa mulai mensuplai sistem kelistrikan Lombok.
"Hingga 26 Januari 2024, sebesar 5 MW dari kapasitas 15 MW rencana penambahan sewa mesin pembangkit telah berhasil masuk dalam sistem kelistrikan Lombok," katanya.
Ia menyebutkan, beban puncak tertinggi pada t2023 di Pulau Lombok sebesar 320,54 MW, terjadi kenaikan sebesar 8,2 persen jika dibandingkan dengan beban puncak tertinggi pada tahun sebelumnya.
Hal itu dimungkinkan karena terjadinya cuaca ekstrim yang terjadi hampir sepanjang pertengahan tahun 2023 yang memicu peningkatan pemakaian listrik oleh pelanggan, selain itu juga ditengarai oleh membaiknya perekonomian di Nusa Tenggara Barat pasca terjadinya pandemi COVID-19.
Sudjarwo mengatakan terjadi peningkatan konsumsi listrik pelanggan PLN.
Tercatat penjualan tenaga listrik selama 2023 di Pulau Lombok, tumbuh sebesar 9,41 persen jika dibanding tahun 2022, atau setara dengan 155.553.731 kWh.
"Kami bersyukur bahwa hal ini mengindikasikan masyarakat NTB terus bangkit dan terus tumbuh," ujarnya.
Terkait dengan penambahan sewa mesin pembangkit yang mulai mensuplai kebutuhan masyarakat di Pulau Lombok, Sudjarwo mengupayakan agar 15 MW rencana penambahan sewa mesin pembangkit bisa tuntas mulai beroperasi di bulan Januari 2024.
"Kami mengupayakan agar seluruh rencana penambahan sewa mesin pembangkit sebesar 15 MW bisa segera mensuplai kebutuhan masyarakat. Ikhtiar PLN tentunya tidak akan mungkin bisa tuntas apabila tidak ada support dan dukungan serta doa dari seluruh masyarakat NTB. Untuk itu, tak lupa kami juga mengucapkan rasa terimakasih atas seluruh dukungan yang kami peroleh selama ini," ucapnya.
Selain 15 MW tambahan sewa mesin pembangkit di bulan Januari 2024, PLN juga berencana menambah sewa mesin pembangkit berkapasitas 25 MW yang direncanakan mulai beroperasi pada bulan Maret 2024.
"Kami memohon doa agar seluruh rangkaian pekerjaan diberikan kemudahan dan kelancaran serta tidak menemui halangan yang berarti," kata Sudjarwo.