Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengoptimalkan ratusan fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
"Kami lebih kepada memberdayakan fasilitas kesehatan yang kami punya," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB Lalu Hamzi Fikri di Mataram, Rabu.
Ia menyebut ada 177 puskesmas, 252 klinik pratama, dan 43 rumah sakit tersebar di seluruh NTB. Layanan kesiapsiagaan terutama gawat darurat disiapkan selama 24 jam selama arus mudik Lebaran 2025.
Apabila akses fasilitas kesehatan agak jauh dengan lokasi pasien, katanya, pasien bisa bergabung dengan fasilitas kesehatan posko kepolisian yang tersedia. dengan menempatkan ambulans di tempat itu.
"Kami sudah siapkan UGD 24 jam, kemudian rangkaian dengan itu menyiapkan sumber daya manusia juga logistik," kata Fikri.
Baca juga: Pemprov NTB buka posko pengaduan arus mudik Leabaran 2025
Ia mengatakan daerah paling rawan terjadi kecelakaan saat arus mudik di seputar Lombok Timur dan Lombok Tengah karena kedua daerah itu padat arus kendaraan dan padat penduduk.
Direktur Lalu Lintas Polda NTB memprediksi puncak arus mudik di NTB pada 27 Maret 2025. Sebanyak tiga wilayah dengan tingkat kecelakaan tertinggi, yakni Jalan Bypass di Lombok Barat, jalur layang Mataram-Kayangan di Lombok Timur, dan jalur Trans Sumbawa di Sumbawa.
Baca juga: RSUD Mataram siagakan tim PSC di posko Lebaran
Polda NTB bakal menggelar Operasi Ketupat Rinjani 2025. Dalam operasi itu, kepolisian mendirikan tiga posko terpadu tersebar di berbagai titik strategis guna membantu pemudik mendapatkan informasi dan layanan darurat.
"Para pemudik diimbau untuk tetap mengutamakan keselamatan selama perjalanan menuju kampung halaman," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda NTB AKBP Leo Dedy Defretes.
Baca juga: Pemprov NTB sediakan enam unit bus mudik gratis Lebaran 2025
Baca juga: Jasa Raharja NTB siap melindungi pemudik Lebaran 2025
Baca juga: Waspadai!! Tiga titik rawan kecelakaan jalur mudik di NTB
