Mataram (ANTARA) - PT Amman Mineral Internasional (AMMAN) melalui entitas anak usaha PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang menjalankan bisnis penambangan emas dan tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menyatakan segera memproduksi katoda tembaga pertama.
"Katoda tembaga pertama diperkirakan dihasilkan pada akhir Maret 2025," kata Direktur Utama AMMAN Alexander Ramlie dalam keterangan di Mataram, Kamis.
Ramlie menuturkan proyek ekspansi terus berjalan dengan standar keselamatan yang ketat untuk memastikan keandalan fasilitas dalam jangka panjang.
Menurutnya, uji coba komponen operasional smelter masih berlangsung dan berhasil memproduksi anoda tembaga pertama pada 12 Februari 2025.
"Seiring transformasi kami dari produsen konsentrat menjadi penghasil katoda tembaga dan emas batangan, perusahaan menghadapi tantangan teknis, termasuk optimalisasi proses dan kinerja peralatan yang penyelesaiannya sangat penting untuk kelancaran transisi menuju operasi berskala penuh," kata Ramlie.
Baca juga: AMMAN mencatatkan pertumbuhan laba bersih 148 persen
Sepanjang tahun 2024, perusahaan dengan kode emiten AMMN tersebut mencatat peningkatan signifikan dalam produktivitas tambang dan produksi tembaga, emas, serta konsentrat yang masing-masing melampaui panduan kinerja sebesar 6 persen, 7 persen, dan 6 persen.
Tahun ini juga menjadi tonggak sejarah bagi produksi emas di Batu Hijau, Sumbawa Barat yang sebagian besar disebabkan oleh bijih berkadar tinggi dari Fase 7.
Baca juga: Gubernur NTB: Smelter jadi pintu masuk industri berkelanjutan di Sumbawa Barat
Lebih lanjut Ramlie menyampaikan bahwa kegiatan efisiensi yang terus dilakukan telah menjaga posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga berbiaya terendah di dunia.
"Dengan menyatukan operasi yang terintegrasi, budaya perusahaan yang diperbarui, dan kapabilitas digital yang mutakhir, kami memperkuat fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang," pungkasnya.