Sumbawa (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk meninjau lokasi rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) Udang, di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, pada Rabu (19/2).
Kunjungan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, H Fahri Hamzah, Bupati Sumbawa H Mahmud Abdullah, dan Wakil Ketua I DPRD Sumbawa Berlian Rayes.
Dalam sambutannya, Trenggono menegaskan pentingnya dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya pemilik lahan, untuk kelancaran proyek PSN ini.
Menurutnya, proyek ini adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian lokal.
"Jika tidak ada dukungan, proyek ini akan gagal. Ini adalah investasi besar yang harus dijaga bersama-sama," katanya.
Proyek PSN Udang Desa Penyaring dirancang untuk merevitalisasi lahan seluas 800 hektar yang akan menciptakan 1.600 lapangan pekerjaan di bidang budidaya udang.
Menteri Trenggono menjelaskan bahwa proyek tersebut akan membutuhkan waktu rekonstruksi yang panjang, yakni dua tahun, dengan pembiayaan yang diperkirakan mencapai triliunan rupiah.
Selama periode rekonstruksi, tidak akan ada aktivitas produksi yang dilakukan oleh masyarakat dalam pengelolaan tambak.
Namun, setelah selesai, seluruh proses pengadaan pakan, bibit, hingga penjualan hasil produksi udang akan diatur oleh pemerintah untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas proyek.
Baca juga: Pj Gubernur ajak milenial di NTB bangun usaha kelautan dan perikanan
"Jika proyek ini sukses, sekitar 2027 kita sudah selesai, dan pada 2028 Sumbawa akan menjadi kota industri udang yang luar biasa. Seluruh lahan akan direvitalisasi, dan dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pemilik tambak, tetapi juga oleh seluruh masyarakat," ucapnya.
Baca juga: KKP memastikan penyelidikan pagar laut Tangerang dengan profesional
Ia mengatakan proyek yang diperkirakan akan menghasilkan perputaran uang sebesar Rp2,8 triliun, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbawa secara signifikan.
Oleh sebab itu, Trenggono mengajak semua pihak untuk mendukung penuh proyek ini agar dapat mewujudkan kawasan yang produktif dan berkelanjutan.