Bank sentral mungkin pangkas suku bunga dampak tarif AS

id tarif resiprokal,tarif AS,BI rate,suku bunga BI,Bank Indonesia,negosiasi tarif,pemangkasan suku bunga,Tarif trump

Bank sentral mungkin pangkas suku bunga dampak tarif AS

Ilustrasi - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick (kanan) untuk membahas kelanjutan negosiasi kebijakan tarif resiprokal AS, di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (10/7/2025). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian.

Jakarta (ANTARA) - Head of Asia ex-Japan Fixed Income of Manulife Investments Murray Collins menyatakan bank sentral di sejumlah negara Asia kemungkinan akan kembali memangkas suku bunga pada semester II-2025 akibat implementasi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Murray Collins menyebutkan negara-negara Asia tersebut termasuk Indonesia, Korea Selatan, dan Filipina, pada semester I tahun ini telah menurunkan suku bunga untuk mengurangi tekanan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

“Menurut kami, di paruh kedua tahun ini, kemungkinan bank sentral di kawasan ini (Asia) akan memangkas suku bunga untuk membantu mengimbangi dampak negatif tarif (resiprokal AS) terhadap ekspor,” ujarnya dalam webinar yang diikuti dari Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan Indonesia dan Filipina menunjukkan ketahanan yang tinggi (high resilience) berkat meningkatnya konsumsi lokal, terutama dalam beberapa bulan terakhir.

“Dan kami optimis kondisi tersebut akan terus berlanjut di semester II ini, disertai dengan kebijakan bank sentral yang lebih akomodatif,” kata Murray Collins.

Bank Indonesia (BI), selaku bank sentral di Indonesia, telah dua kali menurunkan suku bunganya (BI-Rate) pada tahun ini, yakni masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) pada Januari 2025 menjadi 5,75 persen, dan pada Mei 2025 menjadi 5,5 persen.

Baca juga: Kurs rupiah hari ini melemah seiring keputusan The Fed tahan suku bunga

Dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Kamis (3/7) lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan masih ada ruang untuk menurunkan suku bunga BI-Rate ke depannya.

Terkait dengan kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menemui Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Ketua Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer untuk membahas kelanjutan negosiasi tarif.

Baca juga: Rupiah melemah karena penurunan suku bunga Fed berkurang

Presiden AS Donald Trump pada Senin (7/7), mengirim surat kepada para pemimpin Indonesia, Bangladesh, Kamboja, dan Thailand untuk memberi tahu tentang tarif baru atas ekspor mereka ke AS, yang akan mulai berlaku 1 Agustus 2025.

Surat tersebut menyebutkan mulai 1 Agustus, AS akan memberlakukan tarif sebesar 32 persen terhadap Indonesia.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com