Dislutkan optimalkan tiga komoditi budidaya unggulan di NTB

id budidaya perikanan,dislutkan ntb,budidaya komoditi unggulan,rumput laut,udang vaname,lobster,lombok timur,nusa tenggara

Dislutkan optimalkan tiga komoditi budidaya unggulan di NTB

Ilustrasi - Pedagang menyiram ikan yang dijual di Pasar Barito Ternate, Maluku Utara, Kamis (12/6/2025).Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat realisasi kredit program sektor kelautan dan perikanan pada triwulan I 2025 mencapai Rp1,85 triliun untuk 77.256 debitur yang didominasi penyaluran terbesar terdapat pada usaha budidaya 32,86 persen, penangkapan 30,35 persen, dan perdagangan hasil perikanan 22,67 persen, diikuti jasa perikanan 6,89 persen, pengolahan hasil perikanan 2,48 persen.ANTARA FOTO/Andri Saputra/bar (ANTARA FOTO/ANDRI SAPUTRA)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan langkah untuk mengoptimalkan pengembangan tiga komoditi budidaya unggulan berupa rumput laut, udang vaname, dan lobster.

"Ketiga komoditi itu adalah penyumbang produksi tertinggi sektor perikanan budidaya," kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya Karim Marasabessy di Mataram, Rabu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume produksi rumput laut di Nusa Tenggara Barat mencapai 693.232 ribu ton pada tahun 2023.

Nilai produksi dari budidaya rumput laut tersebut sebesar Rp1,65 triliun yang menjadikan Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu pemain utama budidaya rumput laut nasional.

Baca juga: BRIN membentuk bank benih rumput laut

Karim menuturkan, tak hanya meningkatkan komoditas unggulan sektor perikanan budidaya, Dislutkan NTB juga mendorong hilirisasi agar bisa meningkatkan nilai ekonomi dari ketiga komoditi tersebut.

Saat ini pengembangan rumput laut secara strategis dilakukan di Teluk Ekas yang terletak di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Pemerintah melihatkan pihak swasta untuk mengembangkan pengolahan mikroplastik yang terbuat dari rumput laut.

"Saat ini kami masih fokus hanya pada tahapan budidaya saja. Untuk pengolahannya, kami kembangkan lebih lanjut," kata Karim.

Baca juga: NTB dorong Teluk Ekas jadi sentra budi daya rumput laut

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa pengembangan pabrik mikroplastik tersebut untuk lima tahun ke depan.

Pemerintah meminta sebuah perusahaan di Bali untuk mereplikasi pengolahan mikroplastik ke Teluk Ekas di Lombok Timur.

"Sekarang ini kami sedang koordinasi dengan Pemerintah Lombok Timur untuk bagaimana itu bisa kami replikasi ke wilayah Nusa Tenggara Barat,"pungkas Karim.

Pada tahun 2021 sampai 2024, Nusa Tenggara Barat menghasilkan 197 juta ton udang, sehingga membuat Tenggara Barat menjadi provinsi dengan produksi udang terbesar di Indonesia mengungguli Jawa Barat dan Jawa Timur.

Begitu pula budidaya lobster, Nusa Tenggara termasuk daerah penting bagi ekspor benih bening lobster maupun lobster indukan.

Lombok Timur merupakan salah satu pusat budidaya lobster di Nusa Tenggara Barat yang menghasilkan rata-rata 100 ton lobster setiap tahun.

Baca juga: PLN salurkan bantuan sarana budi daya rumput laut kepada nelayan di KSB

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com