Jakarta (ANTARA) - Singapore International Foundation (SIF) meluncurkan buku Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change pada Jumat, dalam rangka merayakan ulang tahun ke-8 inisiatif Arts for Good (A4G).
Dalam rilis SIF pada Senin (29/1) disampaikan bahwa publikasi ini menampilkan kompilasi 30 karya dari A4G Projects yang diselenggarakan SIF bersama 230 seniman dan kolaborator dari 66 negara dan hingga saat ini proyek ini telah berdampak positif bagi 37 ribu kehidupan di bidang inklusi, pemberdayaan, keberlanjutan, kesehatan mental dan pendidikan seni.
CEO SIF Jean Tan mengatakan: "A4G menyadari bahwa seni bukan hanya bentuk hiburan atau ekspresi diri. Ini juga merupakan katalisator yang sangat kuat untuk perubahan sosial dan sarana untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan penuh kasih."
"Kami berharap bahwa publikasi ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi SIF untuk menghubungkan masyarakat dan mewujudkan kolaborasi untuk perubahan sosial." tambah Tan.
Salah satu proyek yang ditampilkan dalam publikasi ini adalah Music Project at Hope Learning Centre di Cisarua yang merupakan kolaborasi musisi Singapura dan Indonesia dengan pengungsi Afghanistan yang menyoroti kisah para pengungsi dan menyampaikan tema-tema kebebasan, harapan, dan kekuatan yang menunjukkan kekuatan transformatif dari musik untuk mempromosikan persatuan dan integrasi sosial, serta mengangkat kehidupan.
Selain itu ada proyek World Wisdom Map yang dipimpin Fellow A4G Deepak Ramola, Pendiri dan Direktur Artistik Project FUEL, sebuah perusahaan sosial dari India yang mendokumentasikan, merancang dan meneruskan kebijaksanaan manusia.
World Wisdom Map yang diluncurkan pada 2020 adalah peta digital interaktif yang mendokumentasikan pelajaran hidup dan cerita dari individu dari 195 negara yang bertujuan meningkatkan empati dan keterkaitan sambil menghilangkan prasangka, perbedaan budaya dan kelas.
Situs World Wisdom Map telah mencatat 17 ribu tampilan dalam tujuh bulan.
A4G diluncurkan pada tahun 2016 untuk memanfaatkan kekuatan seni dalam mengatasi isu-isu sosial, mendorong keterlibatan masyarakat, dan menginspirasi tindakan kolektif untuk perbaikan masyarakat.
Program ini terdiri dari dua komponen utama – A4G Fellowship dan A4G Projects. A4G Fellowship diselenggarakan setiap tahun untuk membangun komunitas pemimpin seni dan sektor sosial untuk menciptakan perubahan sosial yang positif.
"Hari ini, kita menghadapi banyak tantangan global termasuk populasi yang menua, krisis iklim, ketidaksetaraan, dan konflik internasional. Masalah-masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh satu negara atau komunitas; ini mengharuskan kita untuk mengatur diri kita sendiri untuk bekerja sama mencari solusi bersama dan membentuk realitas baru." ujar CEO SIF.
Hingga saat ini, jaringan alumni program ini terdiri dari 190 orang dari 28 negara. Proyek A4G mendukung inisiatif berbasis seni yang menciptakan dampak bagi komunitas dunia.
Para alumni menjelaskan bahwa program fellowship tersebut telah memberikan mereka sistem pendukung dan membuka pintu untuk kolaborasi internasional.
Mitra Project A4G selama bertahun-tahun telah mencakup British Council Singapore, Shanghai People's Association for Friendship with Foreign Countries, dan Yayasan Bandung Philharmonic Indonesia.
SIF dibentuk untuk membangun hubungan yang berkelanjutan antara warga Singapura dengan komunitas dunia, dan memanfaatkan persahabatan tersebut untuk memperkaya kehidupan serta melakukan perubahan positif.
Baca juga: Seniman Berlin tunjukkan patung dari suku cadang motor bekas ke capres Anies
Baca juga: TMII gelar pameran seni rupa karya seniman muda
Program yang ditawarkan SIF menyatukan orang untuk berbagi ide, keterampilan, dan pengalaman di berbagai bidang seperti perawatan kesehatan, pendidikan, seni dan budaya serta mata pencaharian dan bisnis.
Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change akan tersedia untuk diunduh dari https://www.sif.org.sg/-/media/A4G%202024/SIF_R5 mulai tanggal 26 Januari 2024, pukul 12.00 siang (waktu Singapura). Salinan fisik publikasi ini akan tersedia di kemudian hari.
Dalam rilis SIF pada Senin (29/1) disampaikan bahwa publikasi ini menampilkan kompilasi 30 karya dari A4G Projects yang diselenggarakan SIF bersama 230 seniman dan kolaborator dari 66 negara dan hingga saat ini proyek ini telah berdampak positif bagi 37 ribu kehidupan di bidang inklusi, pemberdayaan, keberlanjutan, kesehatan mental dan pendidikan seni.
CEO SIF Jean Tan mengatakan: "A4G menyadari bahwa seni bukan hanya bentuk hiburan atau ekspresi diri. Ini juga merupakan katalisator yang sangat kuat untuk perubahan sosial dan sarana untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan penuh kasih."
"Kami berharap bahwa publikasi ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi SIF untuk menghubungkan masyarakat dan mewujudkan kolaborasi untuk perubahan sosial." tambah Tan.
Salah satu proyek yang ditampilkan dalam publikasi ini adalah Music Project at Hope Learning Centre di Cisarua yang merupakan kolaborasi musisi Singapura dan Indonesia dengan pengungsi Afghanistan yang menyoroti kisah para pengungsi dan menyampaikan tema-tema kebebasan, harapan, dan kekuatan yang menunjukkan kekuatan transformatif dari musik untuk mempromosikan persatuan dan integrasi sosial, serta mengangkat kehidupan.
Selain itu ada proyek World Wisdom Map yang dipimpin Fellow A4G Deepak Ramola, Pendiri dan Direktur Artistik Project FUEL, sebuah perusahaan sosial dari India yang mendokumentasikan, merancang dan meneruskan kebijaksanaan manusia.
World Wisdom Map yang diluncurkan pada 2020 adalah peta digital interaktif yang mendokumentasikan pelajaran hidup dan cerita dari individu dari 195 negara yang bertujuan meningkatkan empati dan keterkaitan sambil menghilangkan prasangka, perbedaan budaya dan kelas.
Situs World Wisdom Map telah mencatat 17 ribu tampilan dalam tujuh bulan.
A4G diluncurkan pada tahun 2016 untuk memanfaatkan kekuatan seni dalam mengatasi isu-isu sosial, mendorong keterlibatan masyarakat, dan menginspirasi tindakan kolektif untuk perbaikan masyarakat.
Program ini terdiri dari dua komponen utama – A4G Fellowship dan A4G Projects. A4G Fellowship diselenggarakan setiap tahun untuk membangun komunitas pemimpin seni dan sektor sosial untuk menciptakan perubahan sosial yang positif.
"Hari ini, kita menghadapi banyak tantangan global termasuk populasi yang menua, krisis iklim, ketidaksetaraan, dan konflik internasional. Masalah-masalah ini tidak dapat diselesaikan oleh satu negara atau komunitas; ini mengharuskan kita untuk mengatur diri kita sendiri untuk bekerja sama mencari solusi bersama dan membentuk realitas baru." ujar CEO SIF.
Hingga saat ini, jaringan alumni program ini terdiri dari 190 orang dari 28 negara. Proyek A4G mendukung inisiatif berbasis seni yang menciptakan dampak bagi komunitas dunia.
Para alumni menjelaskan bahwa program fellowship tersebut telah memberikan mereka sistem pendukung dan membuka pintu untuk kolaborasi internasional.
Mitra Project A4G selama bertahun-tahun telah mencakup British Council Singapore, Shanghai People's Association for Friendship with Foreign Countries, dan Yayasan Bandung Philharmonic Indonesia.
SIF dibentuk untuk membangun hubungan yang berkelanjutan antara warga Singapura dengan komunitas dunia, dan memanfaatkan persahabatan tersebut untuk memperkaya kehidupan serta melakukan perubahan positif.
Baca juga: Seniman Berlin tunjukkan patung dari suku cadang motor bekas ke capres Anies
Baca juga: TMII gelar pameran seni rupa karya seniman muda
Program yang ditawarkan SIF menyatukan orang untuk berbagi ide, keterampilan, dan pengalaman di berbagai bidang seperti perawatan kesehatan, pendidikan, seni dan budaya serta mata pencaharian dan bisnis.
Arts for Good: Uniting Communities, Driving Social Change akan tersedia untuk diunduh dari https://www.sif.org.sg/-/media/A4G%202024/SIF_R5 mulai tanggal 26 Januari 2024, pukul 12.00 siang (waktu Singapura). Salinan fisik publikasi ini akan tersedia di kemudian hari.