Mataram (ANTARA) - Kegiatan Festival Pesona Rimpu Mantika masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) di tahun 2024 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Penjabat Wali Kota Bima, Mohammad Rum memastikan Festival Rimpu Mantika digelar secara meriah.
"Festival Rimpu Mantika akan diadakan selama 3 hari, dimulai dari hari Kamis, 25 April sampai dengan hari Sabtu, 27 April 2024," ujarnya dalam keterangan tertulis di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan untuk memastikan kelancaran kegiatan tersebut, pihaknya menggelar rapat koordinasi tindak lanjut persiapan pawai Pesona Rimpu Mantika.
Adapun rangkaian kegiatan, pada hari pertama dan kedua akan diadakan pembukaan yang di dalam-nya terdapat tampilan tari tradisional, perlombaan, pengumuman pemenang lomba dan penampilan musik.
Dilanjutkan pada hari puncak acara akan dilakukan tarian pembukaan dan atraksi-atraksi di lokasi kegiatan peserta pawai, tari rimpu kolosal yang di lakukan oleh peserta didik di Kota Bima.
Namun terlebih dahulu harus dibuatkan SK kepanitiaan penyelenggara dengan melibatkan semua pihak, tidak hanya instansi pemerintah, namun juga pihak swasta.
"Perputaran uang harus dikendalikan, untuk hotel-hotel tempat penginapan petugas-nya menggunakan rimpu agar terasa euforia untuk festival pawai rimpu (busana tradisional) ini, jadi nanti dibagi tim untuk ekonominya itu," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar dibuatkan video pendek tentang Festival Rimpu Mantika, untuk selanjutnya disebarluaskan di sosial media, sehingga masyarakat tahu terkait kegiatan tersebut.
Sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan 110 kegiatan masuk dalam KEN 2024.
Tiga di antaranya dari NTB, yakni Alunan Budaya Desa di Lombok Timur, Festival Rimpu Mantika di Kota Bima, dan Perang Topat di Lombok Barat.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady mengatakan, tiga kegiatan tersebut dinilai memenuhi syarat dan kriteria yang ditetapkan Kemenparekraf. Ketiganya lolos dalam tahapan penilaian utama. Mencakup seleksi administrasi, konten, dan wawancara.
Penyeleksian kegiatan dan festival daerah untuk menjadi bagian dari KEN 2024, semuanya harus melalui proses kurasi yang sangat ketat. Paling utama, kegiatan tersebut harus berdampak dari sisi ekonomi dan sosial budaya.
Dari sisi sosial budaya, kegiatan harus memenuhi indikator pengembangan bakat masyarakat, peningkatan nilai budaya dan konservasi budaya, peningkatan kemampuan organisasi masyarakat, serta mempromosikan potensi wilayah dan masyarakat di daerah tersebut.
Baca juga: Jelang Festival Bau Nyale, pemilihan Putri Mandalika digelar di Lombok Tengah
Baca juga: Festival Reog Ponorogo Jatim masuk KEN 2024
Dari sisi ekonomi, kegiatan tersebut dapat memunculkan nilai transaksi ekonomi, peningkatan pendapatan bisnis lokal, keterlibatan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, dan meningkatkan kreativitas produk lokal.
"Masing-masing pemda akan mendapatkan dukungan anggaran Rp100 juta hingga Rp200 juta dari Kemenparekraf," katanya.
Penjabat Wali Kota Bima, Mohammad Rum memastikan Festival Rimpu Mantika digelar secara meriah.
"Festival Rimpu Mantika akan diadakan selama 3 hari, dimulai dari hari Kamis, 25 April sampai dengan hari Sabtu, 27 April 2024," ujarnya dalam keterangan tertulis di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan untuk memastikan kelancaran kegiatan tersebut, pihaknya menggelar rapat koordinasi tindak lanjut persiapan pawai Pesona Rimpu Mantika.
Adapun rangkaian kegiatan, pada hari pertama dan kedua akan diadakan pembukaan yang di dalam-nya terdapat tampilan tari tradisional, perlombaan, pengumuman pemenang lomba dan penampilan musik.
Dilanjutkan pada hari puncak acara akan dilakukan tarian pembukaan dan atraksi-atraksi di lokasi kegiatan peserta pawai, tari rimpu kolosal yang di lakukan oleh peserta didik di Kota Bima.
Namun terlebih dahulu harus dibuatkan SK kepanitiaan penyelenggara dengan melibatkan semua pihak, tidak hanya instansi pemerintah, namun juga pihak swasta.
"Perputaran uang harus dikendalikan, untuk hotel-hotel tempat penginapan petugas-nya menggunakan rimpu agar terasa euforia untuk festival pawai rimpu (busana tradisional) ini, jadi nanti dibagi tim untuk ekonominya itu," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar dibuatkan video pendek tentang Festival Rimpu Mantika, untuk selanjutnya disebarluaskan di sosial media, sehingga masyarakat tahu terkait kegiatan tersebut.
Sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan 110 kegiatan masuk dalam KEN 2024.
Tiga di antaranya dari NTB, yakni Alunan Budaya Desa di Lombok Timur, Festival Rimpu Mantika di Kota Bima, dan Perang Topat di Lombok Barat.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady mengatakan, tiga kegiatan tersebut dinilai memenuhi syarat dan kriteria yang ditetapkan Kemenparekraf. Ketiganya lolos dalam tahapan penilaian utama. Mencakup seleksi administrasi, konten, dan wawancara.
Penyeleksian kegiatan dan festival daerah untuk menjadi bagian dari KEN 2024, semuanya harus melalui proses kurasi yang sangat ketat. Paling utama, kegiatan tersebut harus berdampak dari sisi ekonomi dan sosial budaya.
Dari sisi sosial budaya, kegiatan harus memenuhi indikator pengembangan bakat masyarakat, peningkatan nilai budaya dan konservasi budaya, peningkatan kemampuan organisasi masyarakat, serta mempromosikan potensi wilayah dan masyarakat di daerah tersebut.
Baca juga: Jelang Festival Bau Nyale, pemilihan Putri Mandalika digelar di Lombok Tengah
Baca juga: Festival Reog Ponorogo Jatim masuk KEN 2024
Dari sisi ekonomi, kegiatan tersebut dapat memunculkan nilai transaksi ekonomi, peningkatan pendapatan bisnis lokal, keterlibatan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, dan meningkatkan kreativitas produk lokal.
"Masing-masing pemda akan mendapatkan dukungan anggaran Rp100 juta hingga Rp200 juta dari Kemenparekraf," katanya.