Jakarta (ANTARA) -
Lurah Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Rahma Edwina memberikan santunan kepada keluarga almarhum Zubaidi (55), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang meninggal dunia.
Santunan itu diserahkan kepada istri almarhum Zubaidi, Tahyar (53) di kediamannya di Jalan Srikaya No.16 RT 10/06 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Kamis.
Zubaidi dikabarkan meninggal dunia saat bertugas menurunkan logistik pemilu di GOR Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, pada Selasa malam (13/2).
"Saya ucapkan terima kasih pada bu lurah dan jajarannya yang telah memberikan santunan ini. Pastinya sangat bermanfaat untuk membantu kebutuhan hidup keluarga," ujar Tahyar.
Dia berharap anak sulungnya yang bernama Diztio Indianto (28) dapat menggantikan posisi ayahnya sebagai anggota PPSU Kelurahan Utan Kayu Utara.untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mengingat anak bungsunya masih bersekolah di SMP.
Diztio Indianto menambahkan sebelum meninggal dunia, ayahnya sering berpesan agar dapat menggantikan posisinya sebagai PPSU. Karena hanya dirinya yang dapat diandalkan sebagai tulang punggungnya kelak.
"Saat masih hidup, ayah sering bilang agar saya bisa menggantikan posisinya sebagai PPSU, untuk membantu ibunya. Kalimat itu sering disampaikan saat sedang kumpul di rumah," kata dia di hadapan lurah.
Menanggapi hal tersebut, Lurah Utan Kayu Utara Rahma Edwina mengatakan sebenarnya sejak kemarin sudah terbersit untuk mengambil langkah tersebut. Yakni, mengangkat anaknya almarhum menjadi anggota PPSU menggantikan ayahnya. Namun ,karena ada surat edaran Sekda DKI agar tidak ada penambahan personel maka pihaknya akan melaporkan hal tersebut terlebih dulu kepada wali kota.
"Saya akan lapor pimpinan dulu agar bisa disetujui. Karena kan saat ini ada larangan penambahan personel baru," kata Rahma.
Pihaknya juga akan mengajukan agar keluarga almarhum mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan karena Zubaidi meninggal dunia saat sedang menjalankan tugasnya sebagai PPSU.
Ketua KPU Jakarta Timur Tedi Kurnia saat memberikan keterangan pers di Kantor KPU Jaktim, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024). ANTARA/Syaiful Hakim
Di tempat terpisah, Ketua KPU Jakarta Timur Tedi Kurnia mengatakan, pihaknya sudah memberikan santunan kepada keluarga almarhum saat masih di RSUD Matraman. Santunan diberikan sebagai bentuk rasa belasungkawa KPU pada almarhum lantaran meninggal dunia saat sedang membantu proses distribusi logistik pemilu.
Di tempat terpisah, Ketua KPU Jakarta Timur Tedi Kurnia mengatakan, pihaknya sudah memberikan santunan kepada keluarga almarhum saat masih di RSUD Matraman. Santunan diberikan sebagai bentuk rasa belasungkawa KPU pada almarhum lantaran meninggal dunia saat sedang membantu proses distribusi logistik pemilu.
"Kami sudah berikan santunan ke pihak keluarganya saat di RSUD Matraman. Ini sebagai bentuk kepedulian kami pada petugas yang meninggal dunia saat bertugas," kata Tedi.
Angkut kotak suara
Almarhum Zubaidi meninggal dunia sedang bertugas menurunkan kotak suara di lantai dua GOR Kecamatan Matraman untuk dibawa ke kantor RW di Utan Kayu Utara, pada Selasa malam (13/2) pukul 21.30 WIB.
Namun, korban sempat istirahat sejenak karena mengalami sakit sesak nafas dan istirahat sejenak. Tak lama kemudian, Zubaidi melanjutkan kembali membantu menurunkan logistik pemilu tersebut.
Baca juga: Strategi senyap relawan Prabowo-Gibran untuk menang di Solo
Baca juga: Gerindra: Suara Prabowo-Gibran di NTB capai 57 persen
Baca juga: Strategi senyap relawan Prabowo-Gibran untuk menang di Solo
Baca juga: Gerindra: Suara Prabowo-Gibran di NTB capai 57 persen
"Zubaidi kembali sesak nafas dan rebahan di lantai. Rekan-rekannya membawanya ke RSUD Matraman untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, ternyata korban sudah meninggal dunia," kata Rahma.
Korban pun telah dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (14/2).