Jakarta (ANTARA) - Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur memandang bahwa tren positif pasar saham domestik yang ditunjukkan dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pascahitung cepat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 seringkali menjadi cerminan bagi pasar kripto.
Menurut Fyqieh, pasar kripto memang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor politik regulasi dari tingkat global hingga domestik, serta sentimen kuat makroekonomi. Namun, kata dia lagi, momen Pemilu 2024 tidak menjadi pusat perhatian dalam dinamika pasar kripto global.
"Setelah pelaksanaan pemilu, fokus para pelaku pasar domestik beralih ke isu regulasi pascapemilu yang merupakan faktor krusial dalam mempengaruhi minat investor," kata Fyqieh dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pascahitung cepat pemilu, Fyqieh mengatakan bahwa para pelaku pasar umumnya mengambil sikap yang hati-hati. Mereka pun menantikan kepastian terkait regulasi sebelum menetapkan keputusan investasi.
Apabila terdapat regulasi yang mendukung sektor kripto, seperti insentif pajak dan penetapan daftar kripto yang diakui secara legal, Fyqieh memandang bahwa hal itu dapat menjadi katalisator bagi perkembangan transaksi kripto di dalam negeri.
Sementara itu dalam lanskap global, kenaikan harga Bitcoin (BTC) telah meningkatkan kepercayaan investor dan siklus bullish baru diprediksi akan dimulai. Masuknya modal besar ke dalam Bitcoin, terutama melalui ETF BTC spot di Amerika Serikat (AS), menegaskan minat institusional yang meningkat yang merupakan pendorong mendasar dari dinamika harga saat ini.
Baca juga: Musim altcoin akan tingkatkan transaksi pasar kripto
Baca juga: Bitcoin dinilai jadi aset sangat menarik jelang "halving"
Peningkatan pembelian oleh investor institusi telah mendorong harga BTC melewati 52.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak tahun 2021, menandai kenaikan bulanan sebesar 20 persen. Selain itu, data historis menunjukkan bahwa harga Bitcoin cenderung mengalami kenaikan di sekitar tanggal 14 Februari atau bertepatan dengan Hari Valentine dalam lima tahun berturut-turut.
Melihat hal tersebut, Fyqieh optimis bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai kisaran harga antara 54.000-58.000 dolar AS sebelum halving. Bahkan lebih dari itu, harga Bitcoin juga diperkirakan dapat semakin tinggi apabila terjadi momentum yang baik dari sisi makroekonomi.
Menurut Fyqieh, pasar kripto memang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor politik regulasi dari tingkat global hingga domestik, serta sentimen kuat makroekonomi. Namun, kata dia lagi, momen Pemilu 2024 tidak menjadi pusat perhatian dalam dinamika pasar kripto global.
"Setelah pelaksanaan pemilu, fokus para pelaku pasar domestik beralih ke isu regulasi pascapemilu yang merupakan faktor krusial dalam mempengaruhi minat investor," kata Fyqieh dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pascahitung cepat pemilu, Fyqieh mengatakan bahwa para pelaku pasar umumnya mengambil sikap yang hati-hati. Mereka pun menantikan kepastian terkait regulasi sebelum menetapkan keputusan investasi.
Apabila terdapat regulasi yang mendukung sektor kripto, seperti insentif pajak dan penetapan daftar kripto yang diakui secara legal, Fyqieh memandang bahwa hal itu dapat menjadi katalisator bagi perkembangan transaksi kripto di dalam negeri.
Sementara itu dalam lanskap global, kenaikan harga Bitcoin (BTC) telah meningkatkan kepercayaan investor dan siklus bullish baru diprediksi akan dimulai. Masuknya modal besar ke dalam Bitcoin, terutama melalui ETF BTC spot di Amerika Serikat (AS), menegaskan minat institusional yang meningkat yang merupakan pendorong mendasar dari dinamika harga saat ini.
Baca juga: Musim altcoin akan tingkatkan transaksi pasar kripto
Baca juga: Bitcoin dinilai jadi aset sangat menarik jelang "halving"
Peningkatan pembelian oleh investor institusi telah mendorong harga BTC melewati 52.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak tahun 2021, menandai kenaikan bulanan sebesar 20 persen. Selain itu, data historis menunjukkan bahwa harga Bitcoin cenderung mengalami kenaikan di sekitar tanggal 14 Februari atau bertepatan dengan Hari Valentine dalam lima tahun berturut-turut.
Melihat hal tersebut, Fyqieh optimis bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai kisaran harga antara 54.000-58.000 dolar AS sebelum halving. Bahkan lebih dari itu, harga Bitcoin juga diperkirakan dapat semakin tinggi apabila terjadi momentum yang baik dari sisi makroekonomi.