Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan konsep pembuatan museum di Kota Tua Ampenan, sebagai salah satu upaya mempertahan nilai sejarah serta menjadi warisan dan wadah edukasi bagi generasi mendatang.
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Sabtu, mengatakan museum Kota Tua itu akan dibuat pada bangunan gedung bekas Bank Indonesia (BI) di areal objek wisata Pantai Ampenan.
"Bangunan bekas BI itu akan kita bayar agar bisa menjadi aset Pemerintah Kota Mataram, dan kita manfaatkan menjadi sebuah museum Kota Tua," katanya.
Setelah bangunan bekas BI itu menjadi aset Kota Mataram, katanya, akan dilakukan penataan tanpa mengubah bentuk asli, kemudian dimanfaatkan sebagai museum.
Museum tersebut, khusus untuk penyimpanan benda-benda bersejarah di Kota Tua Ampenan, termasuk sejarah tentang Pelabuhan Ampenan sebelum dipindah ke Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat.
"Jadi berbagai benda sejarah berkaitan dengan pelabuhan serta kegiatan sosial masyarakat tempo dulu akan kita tampilkan agar bisa menjadi warisan bagi generasi yang akan datang," katanya.
Dengan demikian, katanya, Museum Kota Tua Ampenan bisa terintegrasi dengan Kota Tua Ampenan, salah satu kota yang ditetapkan pemerintah pusat dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Baca juga: Raffi Ahmad mengaku takjub ada jenama pelumas RI di Museum Lamborghini Italia
Baca juga: Pertamina-Lamborghini kembangkan teknologi pelumas masa depan
Hal ini, kata dia, sejalan dengan rencana penataan kawasan Ampenan sebagai bagian dari tujuan destinasi sejarah di Kota Mataram dan NTB pada umumnya.
"Di kawasan Ampenan sendiri, saat ini masih banyak terdapat bangunan-bangun tua yang memiliki sejarah panjang yang perlu dilestarikan," katanya.
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Sabtu, mengatakan museum Kota Tua itu akan dibuat pada bangunan gedung bekas Bank Indonesia (BI) di areal objek wisata Pantai Ampenan.
"Bangunan bekas BI itu akan kita bayar agar bisa menjadi aset Pemerintah Kota Mataram, dan kita manfaatkan menjadi sebuah museum Kota Tua," katanya.
Setelah bangunan bekas BI itu menjadi aset Kota Mataram, katanya, akan dilakukan penataan tanpa mengubah bentuk asli, kemudian dimanfaatkan sebagai museum.
Museum tersebut, khusus untuk penyimpanan benda-benda bersejarah di Kota Tua Ampenan, termasuk sejarah tentang Pelabuhan Ampenan sebelum dipindah ke Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat.
"Jadi berbagai benda sejarah berkaitan dengan pelabuhan serta kegiatan sosial masyarakat tempo dulu akan kita tampilkan agar bisa menjadi warisan bagi generasi yang akan datang," katanya.
Dengan demikian, katanya, Museum Kota Tua Ampenan bisa terintegrasi dengan Kota Tua Ampenan, salah satu kota yang ditetapkan pemerintah pusat dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Baca juga: Raffi Ahmad mengaku takjub ada jenama pelumas RI di Museum Lamborghini Italia
Baca juga: Pertamina-Lamborghini kembangkan teknologi pelumas masa depan
Hal ini, kata dia, sejalan dengan rencana penataan kawasan Ampenan sebagai bagian dari tujuan destinasi sejarah di Kota Mataram dan NTB pada umumnya.
"Di kawasan Ampenan sendiri, saat ini masih banyak terdapat bangunan-bangun tua yang memiliki sejarah panjang yang perlu dilestarikan," katanya.