Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah melakukan upaya restorasi lahan gambut seluas  1,3 juta hektare yang dilakukan dalam periode 2016 hingga 2022 pada tujuh provinsi yang menjadi wilayah kerjanya.
 

"Sejauh ini BRGM dari tahun 2016 hingga 2020 telah membasahi kembali lahan gambut rusak atau kering seluas 835.288 hektare. Kemudian tahun 2021 seluas 300.364 hektare, dilanjutkan tahun 2022 seluas 244.168 hektare, dan tahun 2023 saat ini sedang dalam proses perhitungan," ujar Kepala Kelompok Kerja Kerjasama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat BRGM Didy Wurjanto kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Jumlah itu sudah melebihi target restorasi ekosistem gambut 1,2 juta hektare sampai dengan 2024 yang berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 120 tahun 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove.

Upaya restorasi sendiri dilakukan di tujuh provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Indonesia sebagai salah satu negara pemilik ekosistem gambut terbesar di dunia dengan luas 13,9 juta hektare, terus melakukan upaya percepatan restorasi gambut yang terdegradasi.

Kajian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sendiri memperlihatkan terdapat potensi enam juta hektare lahan gambut yang memerlukan upaya restorasi. Sebagai bentuk upaya restorasi, BRGM menerapkan strategi pembasahan (rewetting), revegetasi (revegetation), dan revitalisasi (revitalization) atau 3R pada lahan gambut dalam kondisi terdegradasi di tujuh provinsi.

Baca juga: BRGM dan KLHK tanam pohon serentak di 13 provinsi
Baca juga: Lahan basah berperan dukung pelestarian keanekaragaman hayati

Didy menjelaskan upaya pembasahan dilakukan dengan pembangunan sumur bor, sekat kanal, dan timbun kanal, untuk memastikan ekosistem lahan basah terjaga. Sementara revegatasi dilakukan dengan penanaman variasi tanaman yang sesuai dengan ekosistem gambut dan revitalisasi mata pencaharian masyarakat terus didorong memastikan mereka memperoleh manfaat dari lahan gambut tanpa harus mengeringkannya.

"Selain itu agar upaya restorasi berkelanjutan, BRGM juga melakukan pendekatan kelembagaan melalui Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) dan Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM)," kata Didy.
 



 


Pewarta : Prisca Triferna Violleta
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024