Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan penanaman pohon serentak di 13 provinsi bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam rangka Hari Lahan Basah Sedunia.
"Lahan basah, termasuk gambut dan mangrove, memiliki manfaat yang begitu besar, kita harus kelola secara bijak. BRGM dan KLHK bermitra dengan masyarakat dalam pelaksanaan penanaman di gambut dan mangrove untuk mendorong keberlanjutan pengelolaan ke depannya," ujar Kepala BRGM Hartono dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.
Penanaman yang dilakukan pada hari ini mengambil lokasi di wilayah kerja BRGM yaitu Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat.
Kepala BRGM Hartono melakukan penanaman di Desa Lukit, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Menanam sagu, dia menekankan jenis vegetasi itu selain bisa membantu menahan air sehingga gambut tidak terbakar juga dapat mendukung ketahanan pangan melalui diversifikasi.
Lokasi penanaman 100 bibit sagu dilaksanakan di lahan bekas terbakar pada 2014 dengan tutupan semak belukar dan hamparan sagu tua.
Sejak 2020, Desa Lukit berinisiatif mengusulkan penanaman sagu dengan hasil nyata. Hingga 2023, seluas 75 hektare lahan di desa itu telah ditanami sebanyak 18.000 bibit sagu dan pada tahun 2024 ini akan ditanam pada areal seluas 30 hektare.
Baca juga: Govt urges youths to plant more trees to handle climate change
Baca juga: KLHK intensifies tree planting during rainy season
Pada kesempatan penanaman hadir juga Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati.
"Aksi penanaman pohon merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Sebagai upaya menjaga bumi dari pemanasan Global yang sudah menjadi ancaman nyata, dan perlu diantisipasi bersama," ujar Vivien.