Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur melakukan koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menangani tanah longsor di SD Inpres Labang Puni, Desa Golo Worok, Kecamatan Ruteng.
"Kalau bisa alat berat akan kami diturunkan tapi tidak bisa karena rumah penduduk ada di bagian atas dekat gedung kelas dan akses masuk ke lokasi yang tidak bisa," katanya.
"Kami koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Manggarai sehingga orang tua murid mendapatkan bantuan beras dan kami mendorong Dinas Pendidikan untuk perbaiki kerusakan," kata Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Stefanus Tawar dihubungi dari Labuan Bajo, Senin.
Dia menjelaskan hujan deras pada Kamis (22/2) mengakibatkan tembok penahanan di belakang ruang kelas jebol dan material tanah longsor masuk kelas itu. Dia mengatakan alat berat tidak dapat masuk lokasi kejadian untuk menangani material longsor sebab terkendala topografi dan pemukiman warga di sekitar lokasi kejadian.
"Kalau bisa alat berat akan kami diturunkan tapi tidak bisa karena rumah penduduk ada di bagian atas dekat gedung kelas dan akses masuk ke lokasi yang tidak bisa," katanya.
Dia menjelaskan Pemerintah Desa Golo Worok bersama warga dan orang tua murid telah melakukan penanganan material longsor.
"Karena masih musim hujan kami tetap siap siaga dan kepada masyarakat kami imbau untuk tetap waspada mengantisipasi potensi bencana alam," katanya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Desa Golo Worok Fransiskus D Syukur mengatakan penanganan tanah longsor selama dua hari sejak Sabtu (25/2) bersama orang tua murid, para guru, dan warga desa.
"Bantuan beras sebanyak 100 kg dari Dinas Sosial kami gunakan selama kerja gotong royong membersihkan material tanah longsor. Kondisi kerusakan ada tembok penahanan di bagian belakang gedung kelas yang jebol, sehingga kaca pecah kemudian material tanah longsor masuk ruangan, tembok ruang gedung rusak," katanya.
Baca juga: Korban banjir di Tojo Una-una Sulteng membutuhkan logistik
Baca juga: PVMBG mencatat aliran lava pijar Gunung Lewotobi capai 3,5 km
Baca juga: Korban banjir di Tojo Una-una Sulteng membutuhkan logistik
Baca juga: PVMBG mencatat aliran lava pijar Gunung Lewotobi capai 3,5 km
Untuk sementara, kata dia, siswa kelas 1 SD Inpres Labang Puni dan guru yang menggunakan gedung tersebut melakukan aktivitas belajar mengajar di ruang guru. Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Manggarai dapat melakukan perbaikan tembok penahanan dan gedung kelas yang mengalami kerusakan.
"Kami sudah lakukan koordinasi laporkan ke bupati dan BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan. Tim dari BPBD sudah turun melakukan survei. Harapan kepada pemerintah bisa menanggulangi dengan memperbaiki ruangan ini," katanya.