Mataram (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan program edukasi bagi anak-anak TK/RA dalam upaya penyelamatan dan mitigasi bencana kebakaran.
"Program itu sebagai bagian upaya menanamkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran kepada anak-anak sejak dini," kata Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Mataram Achmad Muslehaddin di Mataram, Selasa.
Menurutnya, program edukasi mitigasi bencana kebakaran bagi anak-anak TK ini sudah menjadi program rutin setiap tahun. Hal ini sekaligus menjadi solusi Damkar dalam mengurangi kegiatan penyuluhan ke masyarakat karena keterbatasan anggaran.
Melalui, program tersebut selain memberikan edukasi kepada anak-anak, pihak Damkar juga bisa memberikan edukasi langsung kepada guru, wali kelas, dan orang tua mereka terutama ibu-ibu yang paling sering berhadapan dengan api dan listrik.
"Biasanya kalau ada kegiatan kunjungan anak-anak TK, pasti didampingi guru dan orang tua. Jadi bisa bisa langsung memberikan penyuluhan ke guru dan orang tua," katanya.
Dengan harapan, edukasi dan penyuluhan terkait penggunaan alat pemadam api ringan (apar) yang didapatkan guru dan orang tua bisa dilanjutkan minimal ke saudara, teman, dan para tetangga.
"Begitu juga dengan anak-anak, mereka bisa memberikan informasi yang ditangkap terkait mitigasi kebakaran kepada teman sebaya mereka," katanya.
Baca juga: Damkar Mataram mengedukasi warga melalui video mitigasi bencana
Dikatakan, dalam seminggu kegiatan edukasi anak-anak TK dapat dilakukan 2-3 kali tergantung dengan kesiapan tim dan kondisi saat itu.
Namun yang bersurat untuk meminta kegiatan edukasi mitigasi kebakaran itu bisa setiap minggu bisa mencapai 4-5 sekolah dan pihak Damkar akan melakukan pemilahan untuk dijadwalkan.
Dalam hal ini, lanjutnya, pihak Damkar tidak mengambil keuntungan apapun, sebab program tersebut murni dilaksanakan untuk berbagi ilmu dan upaya antisipasi bencana kebakaran.
Pada setiap pertemuan, anak-anak akan diberikan penjelasan bagaimana kerja tim Damkar di lapangan. Selain itu, anak-anak juga bisa praktek dengan memakai pakaian pemadam, belajar menyiram, dan yang terakhir sesi keliling kota menggunakan mobil pemadam kebakaran.
"Sesi terakhir inilah, yang paling di suka anak-anak," katanya.
Dia mengatakan, program kunjungan anak-anak TK bersama guru dan orang tua ini, merupakan kesempatan langka yang harus dioptimalkan karena Damkar tidak hanya memberikan edukasi ke anak-anak melainkan juga ke guru, wali kelas, dan orang tua.
"Kalau kita yang datang, belum tentu kita mampu turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi ke siswa," katanya.
"Program itu sebagai bagian upaya menanamkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran kepada anak-anak sejak dini," kata Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Mataram Achmad Muslehaddin di Mataram, Selasa.
Menurutnya, program edukasi mitigasi bencana kebakaran bagi anak-anak TK ini sudah menjadi program rutin setiap tahun. Hal ini sekaligus menjadi solusi Damkar dalam mengurangi kegiatan penyuluhan ke masyarakat karena keterbatasan anggaran.
Melalui, program tersebut selain memberikan edukasi kepada anak-anak, pihak Damkar juga bisa memberikan edukasi langsung kepada guru, wali kelas, dan orang tua mereka terutama ibu-ibu yang paling sering berhadapan dengan api dan listrik.
"Biasanya kalau ada kegiatan kunjungan anak-anak TK, pasti didampingi guru dan orang tua. Jadi bisa bisa langsung memberikan penyuluhan ke guru dan orang tua," katanya.
Dengan harapan, edukasi dan penyuluhan terkait penggunaan alat pemadam api ringan (apar) yang didapatkan guru dan orang tua bisa dilanjutkan minimal ke saudara, teman, dan para tetangga.
"Begitu juga dengan anak-anak, mereka bisa memberikan informasi yang ditangkap terkait mitigasi kebakaran kepada teman sebaya mereka," katanya.
Baca juga: Damkar Mataram mengedukasi warga melalui video mitigasi bencana
Dikatakan, dalam seminggu kegiatan edukasi anak-anak TK dapat dilakukan 2-3 kali tergantung dengan kesiapan tim dan kondisi saat itu.
Namun yang bersurat untuk meminta kegiatan edukasi mitigasi kebakaran itu bisa setiap minggu bisa mencapai 4-5 sekolah dan pihak Damkar akan melakukan pemilahan untuk dijadwalkan.
Dalam hal ini, lanjutnya, pihak Damkar tidak mengambil keuntungan apapun, sebab program tersebut murni dilaksanakan untuk berbagi ilmu dan upaya antisipasi bencana kebakaran.
Pada setiap pertemuan, anak-anak akan diberikan penjelasan bagaimana kerja tim Damkar di lapangan. Selain itu, anak-anak juga bisa praktek dengan memakai pakaian pemadam, belajar menyiram, dan yang terakhir sesi keliling kota menggunakan mobil pemadam kebakaran.
"Sesi terakhir inilah, yang paling di suka anak-anak," katanya.
Dia mengatakan, program kunjungan anak-anak TK bersama guru dan orang tua ini, merupakan kesempatan langka yang harus dioptimalkan karena Damkar tidak hanya memberikan edukasi ke anak-anak melainkan juga ke guru, wali kelas, dan orang tua.
"Kalau kita yang datang, belum tentu kita mampu turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi ke siswa," katanya.