Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Ukraina menyampaikan visi kerja samanya dengan Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di berbagai bidang.
"Gagasan dari makalah kebijakan ini digagas setelah Ukraina resmi bergabung dengan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) di Asia Tenggara," kata Direktur Jenderal Departemen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleksandr Nechytaylo dalam sebuah acara penyampaian visi yang dipantau secara daring dari Jakarta, Kamis.
Ukraina secara resmi memastikan komitmennya untuk memperluas kerja samanya dengan 10 negara Asia Tenggara dengan menandatangani instrumen aksesi Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara dalam KTT ke-40 dan ke-41 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, pada November 2022.
Menindaklanjuti perjanjian tersebut, Nechytaylo mengatakan bahwa visi kerja sama yang digagas tersebut terdiri dari tujuh bidang kerja sama yang diharapkan dapat diperluas. Ketujuh bidang tersebut antara lain pangan dan pertanian, sektor digital, perdagangan, energi, upaya penanggulangan bencana, pembersih ranjau, dan kerja sama bidang sosial dan budaya.
Di sektor pangan dan pertanian, Nechytaylo menyampaikan potensi kerja sama yang diharapkan, antara lain fasilitasi perdagangan pangan, penghapusan hambatan teknis untuk perdagangan pangan dan pertanian, konsultasi tentang pangan dan pertanian antara Ukraina dan negara-negara ASEAN serta koordinasi lainnya dengan para pemangku kepentingan nonpemerintah.
Di sektor digital, potensi kerja sama yang diharapkan antara lain peningkatan kerja sama untuk mempromosikan ketahanan siber, keamanan dan interoperabilitas di lingkungan digital; riset dan pengembangan proyek terkait keamanan siber untuk memajukan inovasi; serta promosi berbagi informasi, kolaborasi dan pertukaran intelijen terkait ancaman siber.
Di bidang perdagangan, potensi kerja samanya termasuk fasilitasi dalam hubungan perdagangan dan investasi; promosi perdagangan dan investasi Ukraina-ASEAN; dan berbagai pengetahuan dan pengalaman dalam menjaga ketahanan dan keamanan perdagangan di tengah ketidakpastian.
Selanjutnya di bidang energi, Nechytaylo menyampaikan potensi kerja sama yang dapat dilakukan, antara lain promosi praktik efisiensi energi dan konservasi, bertukar pengetahuan dan pengalaman menjaga ketahanan dan keamanan energi hingga upaya mengeksplorasi peluang kerja sama penguatan kapasitas negara anggota ASEAN dalam keamanan energi.
Berikutnya dalam penanggulangan bencana, beberapa potensi kerja sama yang dapat diupayakan di antaranya adalah pembangunan kapasitas dan berbagi praktik dan pengalaman dalam pencegahan dan mitigasi bencana, penilaian risiko dan monitoring, kesiapsiagaan dan respons terhadap bencana; hingga upaya mengeksplorasi kerja sama lainnya di bidang penanggulangan bencana.
Lebih lanjut, Ukraina juga mengupayakan kerja sama dalam pembersihan ranjau darat mengingat luasnya wilayah di Ukraina yang terkena ranjau, peluru, dan bom akibat agresi militer Rusia di negara itu.
Baca juga: Tak ada pembenaran bagi Rusia menyerang Ukraina
Baca juga: Ukraina kehilangan 230 tentara di wilayah Donetsk
Potensi kerja sama yang diharapkan dapat dilakukan antara lain eksplorasi terhadap potensi kerja sama antara otoritas Ukraina terkait dengan Pusat Pekerjaan Ranjau Regional ASEAN; kerja sama pembersihan ranjau di wilayah ranjau; hingga promosi kerja sama sains, teknologi dan inovasi yang terkait dengan pembersihan ranjau.
Sementara itu, di bidang sosial dan budaya, Ukraina mengupayakan kerja sama dalam meningkatkan kesadaran yang lebih besar terhadap tradisi, warisan dan budaya Ukraina-ASEAN melalui pertukaran budaya; hingga kerja sama antarbudaya antara Tatar Krimea dan warga di negara anggota ASEAN di antara potensi kerja sama lainnya.
"Gagasan dari makalah kebijakan ini digagas setelah Ukraina resmi bergabung dengan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) di Asia Tenggara," kata Direktur Jenderal Departemen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleksandr Nechytaylo dalam sebuah acara penyampaian visi yang dipantau secara daring dari Jakarta, Kamis.
Ukraina secara resmi memastikan komitmennya untuk memperluas kerja samanya dengan 10 negara Asia Tenggara dengan menandatangani instrumen aksesi Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara dalam KTT ke-40 dan ke-41 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, pada November 2022.
Menindaklanjuti perjanjian tersebut, Nechytaylo mengatakan bahwa visi kerja sama yang digagas tersebut terdiri dari tujuh bidang kerja sama yang diharapkan dapat diperluas. Ketujuh bidang tersebut antara lain pangan dan pertanian, sektor digital, perdagangan, energi, upaya penanggulangan bencana, pembersih ranjau, dan kerja sama bidang sosial dan budaya.
Di sektor pangan dan pertanian, Nechytaylo menyampaikan potensi kerja sama yang diharapkan, antara lain fasilitasi perdagangan pangan, penghapusan hambatan teknis untuk perdagangan pangan dan pertanian, konsultasi tentang pangan dan pertanian antara Ukraina dan negara-negara ASEAN serta koordinasi lainnya dengan para pemangku kepentingan nonpemerintah.
Di sektor digital, potensi kerja sama yang diharapkan antara lain peningkatan kerja sama untuk mempromosikan ketahanan siber, keamanan dan interoperabilitas di lingkungan digital; riset dan pengembangan proyek terkait keamanan siber untuk memajukan inovasi; serta promosi berbagi informasi, kolaborasi dan pertukaran intelijen terkait ancaman siber.
Di bidang perdagangan, potensi kerja samanya termasuk fasilitasi dalam hubungan perdagangan dan investasi; promosi perdagangan dan investasi Ukraina-ASEAN; dan berbagai pengetahuan dan pengalaman dalam menjaga ketahanan dan keamanan perdagangan di tengah ketidakpastian.
Selanjutnya di bidang energi, Nechytaylo menyampaikan potensi kerja sama yang dapat dilakukan, antara lain promosi praktik efisiensi energi dan konservasi, bertukar pengetahuan dan pengalaman menjaga ketahanan dan keamanan energi hingga upaya mengeksplorasi peluang kerja sama penguatan kapasitas negara anggota ASEAN dalam keamanan energi.
Berikutnya dalam penanggulangan bencana, beberapa potensi kerja sama yang dapat diupayakan di antaranya adalah pembangunan kapasitas dan berbagi praktik dan pengalaman dalam pencegahan dan mitigasi bencana, penilaian risiko dan monitoring, kesiapsiagaan dan respons terhadap bencana; hingga upaya mengeksplorasi kerja sama lainnya di bidang penanggulangan bencana.
Lebih lanjut, Ukraina juga mengupayakan kerja sama dalam pembersihan ranjau darat mengingat luasnya wilayah di Ukraina yang terkena ranjau, peluru, dan bom akibat agresi militer Rusia di negara itu.
Baca juga: Tak ada pembenaran bagi Rusia menyerang Ukraina
Baca juga: Ukraina kehilangan 230 tentara di wilayah Donetsk
Potensi kerja sama yang diharapkan dapat dilakukan antara lain eksplorasi terhadap potensi kerja sama antara otoritas Ukraina terkait dengan Pusat Pekerjaan Ranjau Regional ASEAN; kerja sama pembersihan ranjau di wilayah ranjau; hingga promosi kerja sama sains, teknologi dan inovasi yang terkait dengan pembersihan ranjau.
Sementara itu, di bidang sosial dan budaya, Ukraina mengupayakan kerja sama dalam meningkatkan kesadaran yang lebih besar terhadap tradisi, warisan dan budaya Ukraina-ASEAN melalui pertukaran budaya; hingga kerja sama antarbudaya antara Tatar Krimea dan warga di negara anggota ASEAN di antara potensi kerja sama lainnya.