Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan program zero cost atau tanpa dipungut biaya dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi meringankan beban pekerja migran Indonesia (PMI).
"Animo warga menjadi pekerja migran Indonesia dengan program ini cukup tinggi," kata Kepala Bidang (Kabid) Penempatan, Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Disnakertrans Lombok Tengah, Muji Purwandi di Praya, Selasa.
Negara tujuan calon PMI asal Lombok Tengah khususnya yang lebih dominan yakni negara Malaysia dan Timur Tengah. Selama dua bulan dari Januari-Februari 2024 ada 1.400 CPMI yang telah mendaftar dan ada yang sudah berangkat serta ada yang masih dalam tahap persiapan keberangkatan.
"Ini disebabkan karena adanya program zero cost," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah memperketat pendaftaran calon PMI cegah TPPO
Ia mengatakan warga banyak memilih mengadu nasib ke negara Malaysia dan Timur Tengah, karena negara ini prosesnya dianggap lebih mudah dan tidak perlu mengeluarkan modal, mengingat jika masyarakat menjadi PMI ke negara tersebut menggunakan program tanpa dipungut biaya.
“Jadi memang Malaysia dan Timur Tengah yang jadi favorit yang disebabkan tidak dipungut biaya ," katanya.
Baca juga: Warga diimbau waspada TPPO meski pengiriman PMI Timteng dibuka
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Lombok Tengah, Suhartono mengatakan sebelumnya CPMI tujuan Timur Tengah ini dilakukan moratorium. Kalaupun ada yang bisa berangkat yakni hanya untuk para CPMI profesional seperti perawat dan pekerjaan profesional lainnya.
Namun kali ini, semua bisa mengakses termasuk untuk CPMI yang akan bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).
“Saat ini semua pengiriman CPMI ke negara tujuan itu telah dibuka, termasuk Timur Tengah," katanya.
Beberapa negara yang telah dibuka saat ini yakni Arab Saudi, Singapura, Taiwan, Korea, Jepang, Jerman, Malaysia. Namun, pengiriman CPMI ke beberapa negara tersebut, menggunakan sistem satu kanal.
"Artinya telah ditentukan perusahaan yang diberikan kepercayaan untuk melakukan pengiriman CPMI itu dengan jumlah kuota yang dibutuhkan," katanya.
Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan meminta PMI promosikan pariwisata NTB
Baca juga: Bupati Lombok Tengah meminta pelayanan PMI dipindahkan ke MPP