Jakarta (ANTARA) - Dokter estetik sekaligus edukator kecantikan Dr. Abelina D. Fitria, Dpl. AAAM, MM, MARS menganjurkan masyarakat untuk rajin menggunakan pelembab (moisturizer) ketika menjalankan ibadah puasa guna menjaga kelembaban lapisan kulit tubuh.

“Yang wajib dipakai ketika waktu puasa tentu saja moisturizer, itu harus lebih sering apalagi tiap habis salat. Habis wudhu terus itu akan terhapus, harus pakai moisturizer lagi, itu wajib apalagi itu gampang dilakukan,” katanya dalam temu media di Jakarta, Rabu.

Abelina menuturkan pelembab berfungsi menjaga kulit tidak mengalami hidrasi. Terutama ketika berpuasa yang membuat masyarakat kemungkinan tidak dapat memenuhi jumlah konsumsi air sebanyak dua liter per hari.

Ia tidak menganjurkan untuk melakukan exfoliating terlalu banyak saat berpuasa karena dampaknya yang akan membuat kulit jauh lebih kering. Disarankan exfoliating hanya dilakukan seminggu atau dua minggu sekali atau menggantinya dengan gentle pad.

Baca juga: Mengapa lipatan tubuh tidak boleh diberi pelembab? berikut penjelasannya

Kelembaban kulit juga bisa dijaga dengan menggunakan sun screen, menggunakan topi, payung atau menghindari sinar matahari yang mengandung sinar UV. Sun screen pun disarankan tetap dipakai ketika beraktivitas di dalam ruangan.

“Kalau tidak mau pakai sun screen yang penting hindari matahari. Terus kalau misalnya di dalam, indoor juga tetap harus pakai sunscreen soalnya UV itu tidak kelihatan itu. UV itu gelombang dan bisa masuk lewat jendela,” katanya.

Kiat selanjutnya yang ia bagikan selain soal menjaga kelembaban kulit adalah mengurangi makanan olahan yang mengandung banyak gula yang membuat kulit cepat mengalami penuaan dini.

“Makanan olahan itu sudah terbukti sekali banyak mengandung gula dan itu membuat kulit cepat tua. Jadi seperti tadi, empat sehat lima sempurna masih berlaku juga untuk anti-aging,” ujar dia.

Baca juga: Minyak zaitun pengganti pelembab wajah

Hal lain yang dapat dilakukan untuk menunda penuaan dini pada kulit selama berpuasa adalah tidak terlalu banyak memegang atau menarik kulit wajah karena berpengaruh terhadap cepatnya penuaan dan kulit mengerut.

Termasuk tidur dalam posisi wajah menghadap ke samping hingga menghasilkan bekas garis-garis yang menjiplak dari bantal yang dapat membuat lapisan kulit tertarik. Abelina mengatakan lebih baik tidur dalam posisi lurus agar kondisi kulit tetap terjaga.

“Jadi seperti terlentang, kalau bisa tidurnya jangan tertekan wajahnya. Pokoknya jangan suka pegang wajah atau gosok-gosok skin care keras-keras ya, harus benar-benar light dan lembut di muka,” kata Abelina.
 


Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024