Jakarta (ANTARA) - Psikolog Klinis Dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Nirmala Ika mengatakan salah satu cara mendeteksi orang yang sedang dilanda stres adalah dengan melihat bagaimana aktivitas sehari-hari orang tersebut, apakah masih mampu bekerja dan berinteraksi dengan orang lain.
“Sebenarnya kita bisa melihat dari bagaimana keberfungsian dia dalam hal sehari-hari, masih bisa kerja tidak, masih bisa berinteraksi dengan orang tidak kan gitu,” kata Ika saat dihubungi ANTARA, Selasa.
Selain itu, jika seseorang mulai menarik diri, sulit berkonsentrasi, atau mengalami perubahan perilaku seperti menjadi pendiam atau mudah marah, hal tersebut patut diwaspadai. Penting untuk mencapai mereka dan menawarkan bantuan jika diperlukan.
“Terkadang kita perlu ajak ngobrol mereka sih kalau kita melihat mereka sudah ada perubahan, misal tetangga kita sering banget nongkrong di luar kok sekarang udah beberapa hari dia ga keluar keluar ya gitu. Mungkin boleh sekalinya kita keluar ada apa,” kata Ika saat dihubungi ANTARA belum lama ini.
Baca juga: Penyebab merasa stres setiap mau berangkat kerja
Menurut Ika melibatkan keluarga, teman, atau rekan kerja juga dapat menjadi langkah penting. Orang sekitar mungkin lebih peka terhadap perubahan perilaku seseorang dan dapat memberikan dukungan yang diperlukan.
Ika menuturkan menggunakan jaringan sosial seperti sistem RT/RW juga dapat membantu dalam menjangkau mereka yang sedang merasa kesulitan.
Pada akhirnya, tidak ada salahnya untuk bertanya pada orang terdekat soal keadaannya, karena sebuah pertanyaan sederhana bisa menjadi awal yang baik untuk membuka percakapan tentang kesejahteraan mental seseorang.
“Memang terkadang kalo orangnya menarik diri kita juga gabisa apa-apa, jadi ya susah juga. Minimal bisa dengan cara cek atau bertanya ke orang terdekatnya,” ujar Ika.
Dengan peduli dan mendengarkan, orang sekitar bisa menjadi sumber dukungan yang berarti bagi orang-orang yang sedang banyak masalah hingga mengalami stres.
Baca juga: Berikut cara menghindari stres pasca Pemilu 2024
Baca juga: Cara kurangi stres tanpa sebabkan kantong kering
Baca juga: Penyakit jantung salah satunya disebabkan kadar hormon stres
“Sebenarnya kita bisa melihat dari bagaimana keberfungsian dia dalam hal sehari-hari, masih bisa kerja tidak, masih bisa berinteraksi dengan orang tidak kan gitu,” kata Ika saat dihubungi ANTARA, Selasa.
Selain itu, jika seseorang mulai menarik diri, sulit berkonsentrasi, atau mengalami perubahan perilaku seperti menjadi pendiam atau mudah marah, hal tersebut patut diwaspadai. Penting untuk mencapai mereka dan menawarkan bantuan jika diperlukan.
“Terkadang kita perlu ajak ngobrol mereka sih kalau kita melihat mereka sudah ada perubahan, misal tetangga kita sering banget nongkrong di luar kok sekarang udah beberapa hari dia ga keluar keluar ya gitu. Mungkin boleh sekalinya kita keluar ada apa,” kata Ika saat dihubungi ANTARA belum lama ini.
Baca juga: Penyebab merasa stres setiap mau berangkat kerja
Menurut Ika melibatkan keluarga, teman, atau rekan kerja juga dapat menjadi langkah penting. Orang sekitar mungkin lebih peka terhadap perubahan perilaku seseorang dan dapat memberikan dukungan yang diperlukan.
Ika menuturkan menggunakan jaringan sosial seperti sistem RT/RW juga dapat membantu dalam menjangkau mereka yang sedang merasa kesulitan.
Pada akhirnya, tidak ada salahnya untuk bertanya pada orang terdekat soal keadaannya, karena sebuah pertanyaan sederhana bisa menjadi awal yang baik untuk membuka percakapan tentang kesejahteraan mental seseorang.
“Memang terkadang kalo orangnya menarik diri kita juga gabisa apa-apa, jadi ya susah juga. Minimal bisa dengan cara cek atau bertanya ke orang terdekatnya,” ujar Ika.
Dengan peduli dan mendengarkan, orang sekitar bisa menjadi sumber dukungan yang berarti bagi orang-orang yang sedang banyak masalah hingga mengalami stres.
Baca juga: Berikut cara menghindari stres pasca Pemilu 2024
Baca juga: Cara kurangi stres tanpa sebabkan kantong kering
Baca juga: Penyakit jantung salah satunya disebabkan kadar hormon stres