Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENa) meluncurkan minyak kayu putih asli Pulau Buru yang kini menembus pasar internasional berkat jalinan kerja sama dengan pusat oleh-oleh Krisna Bali.

Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Selasa, peluncuran produk minyak kayu putih Buru itu disaksikan langsung Menteri Sosial Tri Rismaharini di pusat oleh-oleh Krisna, Jl. Raya Blangsinga, Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, pada Selasa siang.
 
“Produk minyak kayu putih Buru berasal dari daerah yang sangat jauh di Kepulauan Maluku, sekitar tiga jam penerbangan dari sini, namun produk mereka bisa diterima Ajik Krisna,” katanya.
 
Minyak kayu putih Buru merupakan hasil produksi para pengrajin minyak kayu putih di Pulau Buru, Maluku yang telah graduasi dari program PENa. Kerja sama dengan Krisna Bali bermula ketika tahun 2023 Mensos Risma mengunjungi Namlea, Kabupaten Buru, Maluku untuk melihat proses pembuatan minyak kayu putih.
 
Dari kunjungan itu, Risma menemukan masalah terkait keterbatasan sumber daya untuk memasarkan produk minyak kayu putih meskipun kualitas minyak kayu putih dari Pulau Buru sudah terkenal sangat bagus. Oleh karena itu, ia melakukan re-branding agar produk tersebut bisa lebih dikenal.
 
Setelah dibantu Kemensos dalam pengemasan serta standar produk, produk minyak kayu putih Buru akhirnya bisa diterima dan dipasarkan secara internasional melalui Krisna Bali yang merupakan pusat oleh-oleh terbesar di Asia Tenggara.
   
Dalam peluncuran itu, sebanyak 335 botol minyak kayu putih Buru produksi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PENa dibawa untuk diluncurkan di pusat oleh-oleh Krisna Bali. Minyak kayu putih tersebut dikemas dalam ukuran 30 ml, 60 ml dan 100 ml.

Selain meluncurkan produk, Mensos juga memberikan penghargaan kepada pendiri dan pemilik pusat oleh-oleh Krisna Bali Gusti Ngurah Anom atau Ajik Krisna karena dedikasi dan dukungannya dalam memasarkan produk-produk PENa.
 
Selain itu, Krisna Bali juga memberikan kesempatan kerja bagi delapan orang penyandang disabilitas untuk bekerja di pusat oleh-oleh Krisna Bali.
  Ia pun turut mengantarkan langsung delapan Sahabat PENa Vokasi penyandang disabilitas rungu wicara untuk bekerja di Krisna Bali.

“Mereka anak didik kami dari Sentra Mahatmiya Bali yang kami ajari untuk bertahan hidup. Kini mereka kami serahkan ke Ajik untuk keberlangsungan hidupnya. Kami serahkan ke Ajik dan kami titip mereka,” jelasnya.

Salah seorang penerima manfaat dari Sentra Mahatmiya Bali bernama Ni Putu Listya Dewi (20) sekaligus disabilitas tuna rungu mengatakan dirinya tidak menyangka dapat bekerja di Krisna serta merasa sangat senang.

 

Pewarta : Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024