Jakarta (ANTARA) - Ramuan jahe bisa meningkatkan daya tahan tubuh sehingga cocok dikonsumsi saat menjalani ibadah puasa Ramadhan ketika musim hujan, kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr. Inggrid Tania, M.Si.

“Dengan minum ramuan yang memiliki kandungan jahe dapat mempercepat penyembuhan, hingga bisa membantu badan agar lebih kuat dan tidak mudah terjangkit infeksi. Jadi di masa yang sering hujan dan dingin kita membutuhkan minuman yang dapat memberikan kehangatannya ke tubuh kita dan menguatkan imunitas,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Jahe mengandung gingerol dan shogaol yang tinggi untuk memperkuat daya tahan tubuh. Di Indonesia, jahe dikenal sebagai tanaman obat tradisional yang membantu mempercepat penyembuhan masalah kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi.

Baca juga: Ide resep kue jahe

Inggrid menambahkan ramuan herbal yang mengandung jahe bisa mudah disiapkan sendiri di rumah karena bahan-bahannya mudah didapat. Ramuan tersebut dapat bertindak sebagai imunomodulator, yaitu zat atau substansi yang membantu mengatur respons imun tubuh sehingga memperkuat pertahanan alami tubuh kita.

Untuk memperkuat daya tahan tubuh, Inggrid menyarankan membuat ramuan herbal yang terdiri dari 40 gram jahe, 3 gram daun teh hitam kering, 1 gram daun stevia kering, ketumbar, satu buah jeruk nipis, satu sendok teh madu dan air.

Baca juga: Mahasiswa Unram mengolah minuman serbat jahe khas Lombok jadi es krim

Ramuan jahe tersebut bisa dibuat dengan merebus 500 mililiter air sampai mendidih, kemudian masukkan jahe yang sudah diiris dan dikupas, dua sendok teh ketumbar yang sudah diulek kasar, daun teh kering dan daun stevia kering. Rebus bahan-bahan tersebut selama 10 sampai 15 menit.

Setelah mendidih, tuang ramuan jahe ke gelas, tambahkan madu dan perasan jeruk nipis. Setelah diaduk sampai merata, ramuan jahe tersebut bisa diminum.

Baca juga: Ini tips racik jahe, beras kencur dan kunyit jadi lebih modern

 

Pewarta : Putri Hanifa
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024