Kelompok tani binaan PLN di Lombok siap ekspor jahe merah

id PLN Peduli,Ekspor Jahe Merah,Lombok Barat

Kelompok tani binaan PLN di Lombok siap ekspor jahe merah

Kelompok Petani Jahe Merah Sejahtera binaan PLN Peduli menanam bibit jahe merah di Desa Sandik, Kabupaten Lombok Barat, NTB. (ANTARA/Awaludin)

Lombok Barat (ANTARA) - Kelompok Petani Jahe Merah Sejahtera binaan PLN Peduli di Desa Sandik, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat bersiap untuk mengekspor jahe merah ke sejumlah negara.

"Saat ini, kami sedang menggenjot potensi yang ada, baik dari sisi potensi sumber daya manusia dan potensi komoditas jahe merah," kata Ketua Kelompok Petani Jahe Merah Sejahtera Safwan, di Kabupaten Lombok Barat, Senin.

Jahe merah yang ditanam melalui proses organik, mulai dari penyemaian pembibitan sampai dengan perawatan dan proses tanam.

Meski begitu, Safwan belum bersedia menyebutkan negara yang menjadi sasaran ekspor jahe merah yang dikelola para petani tersebut.

Ia hanya menjelaskan, bahwa anggota kelompoknya sudah membibitkan sebanyak 15.000 bibit jahe merah, dan sebagian besar sudah dibagikan kepada anggota kelompok yang berjumlah 15 orang.

Proses budi daya secara organik di lahan milik anggota kelompok dilakukan dengan memanfaatkan pupuk kandang dan pemanfaatan sampah organik yang sudah melalui proses fermentasi.

"Upaya yang kami lakukan juga untuk menunjang program bebas sampah (zero waste) Pemerintah Provinsi NTB," ujarnya.

Menurut Safwan, semangat yang diusung bersama anggota kelompoknya adalah membangun sebuah ekosistem proses hulu dan hilir dalam tata kelola pertanian.

Hal itu nampak pada keterlibatan masyarakat pada setiap lini proses tersebut. Seperti keterlibatan para pemilik ternak dan keterlibatan perempuan pada proses pembuatan produk serbat jahe merah.

"Jika semua pihak dan kelompok merasa terlibat dengan peran pada setiap proses dan terus belajar memperbaiki, maka kami percaya dapat memberikan hasil yang maksimal," ucap Safwan.

Manager Komunikasi dan TJSL PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Prapsakti Wahyudi menjelaskan bahwa keterlibatan PLN Peduli pada Kelompok Tani Sejahtera merupakan wujud nyata hadirnya BUMN sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mengembangkan potensi yang ada di masyarakat.

"Jika potensi itu ada di tengah masyarakat, maka didorong menjadi sebuah proses yang menciptakan perputaran ekonomi di tengah masyarakat, terlebih lagi pada masa pandemi seperti saat ini," kata Wahyudi.