Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar kegiatan munajat bersama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 67 Provinsi NTB pada Rabu, (17/12) di halaman kantor gubernur setempat di Mataram.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) NTB Yusron Hadi di Mataram, Minggu, mengatakan kegiatan bernama "NTB Bermunajat" itu, berupa doa dan refleksi spiritual bersama dipersembahkan seluruh umat beragama di provinsi itu.
"Kegiatan ini menjadi momentum kebersamaan dalam keberagaman, sebagai wujud rasa syukur atas perjalanan panjang NTB sekaligus ikhtiar batin untuk memohon keberkahan, kedamaian, dan kemajuan daerah," ujarnya.
Kegiatan ini mengusung tema "NTB Bermunajat untuk Makmur Mendunia".
Melalui kegiatan itu, ujar dia, masyarakat diajak meneguhkan semangat kebersamaan dalam membangun NTB yang sejahtera, aman, dan berdaya saing.
Kegiatan "NTB Bermunajat" berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 22.00 Wita, terbuka dan gratis untuk umum, serta diikuti jajaran pemerintah daerah, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, pemuda, serta masyarakat berasal dari berbagai latar belakang.
Baca juga: Pemprov NTB mantapkan langkah menuju ajangsurfing kelas dunia
Selain rangkaian munajat, kata dia, acara ini juga dimeriahkan para pengisi acara nasional, di antaranya Opick Tomboati, Habib Ali Zaenal Abidin Alkaf, dan Mohamed Youssef.
Acara juga menampilkan kolaborasi seni religi dan budaya, berupa Gending x Hadrah, Gambus, serta Pop Religi, yang mencerminkan kekayaan tradisi dan kearifan lokal NTB.
Baca juga: Sebanyak 227 peselancar ikuti Senggigi Surfing 2025
Melalui "NTB Bermunajat", pihaknya mengajak seluruh masyarakat memperkuat nilai spiritual, persatuan, dan kebersamaan sebagai fondasi pembangunan daerah.
"Momentum ini diharapkan menjadi ruang refleksi dan doa bersama agar NTB senantiasa diberikan keberkahan, kedamaian, serta kemajuan di usia ke-67 tahun. 'NTB Bermunajat' menjadi salah satu rangkaian penting dalam peringatan HUT NTB Ke-67, sekaligus simbol sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam membangun NTB yang religius, harmonis, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global," katanya.
