Jakarta (ANTARA) - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) atau BRIS menjadi salah satu top gainer LQ45 pada perdagangan Selasa (2/4) dengan ditutup pada level harga Rp2.690 atau naik 5,49 persen.
Top gainer LQ45 atau saham yang naik signifikan dalam kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45.
"Kenaikan harga saham bank bersandi BRIS yang konsisten ini mencerminkan kepercayaan investor yang tinggi terhadap kinerja perseroan yang secara fundamental tumbuh double digit pada awal 2024," kata Direktur Keuangan BSI Ade Cahyo Nugroho di Jakarta, Selasa.
Ade mengatakan kinerja perseroan pada dua bulan pertama 2024 mengalami pertumbuhan secara dua digit baik dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun pembiayaan di mana masing-masing bertumbuh sebesar 11,57 persen dan 16,14 persen secara year on year (yoy).
Selain dari sisi pembiayaan dan DPK, pendapatan dari Fee Based Income mulai memberikan hasil yang terus membaik, yang diperoleh dari transaksi e-channel, treasury dan transaction banking. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan nasabah baru yang selama dua bulan terakhir naik lebih dari 200 ribu.
Secara likuiditas, BSI tergolong ample dengan posisi Financing to Deposit Ratio (FDR) per posisi Februari di angka 83,66 persen. Secara kualitas juga cukup baik dengan pencapaian non performing financing (NPF) gross di level 2,03 persen dan cost of credit di level 0,92 persen.
Hal itu menunjukkan bahwa pertumbuhan BSI masih solid meskipun pada awal tahun Indonesia dibayangi perlambatan pertumbuhan ekonomi dengan adanya penyelenggaraan pemilu 2024.
Baca juga: Profit besar diraih akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan
Baca juga: BSI anggap kehadiran bank syariah jumbo hasil merger
"Jika dibandingkan kinerja bank lain, posisi BSI di dua bulan pertama pada 2024 ini tergolong sangat baik di antara top 5 bank tanah air. Jika dilihat dari sudut pandang investor pasar modal, faktor-faktor tersebut yang membuat BRIS semakin layak dikoleksi jangka panjang," ujarnya.
Adapun level harga BRIS pada penutupan Selasa, menunjukkan kembali peningkatan setelah pada penutupan pasar di hari sebelumnya terkoreksi cukup dalam.
Dengan kembali mengalami peningkatan ke level Rp2.690, BRIS merupakan saham perbankan yang memiliki return tertinggi apabila dibandingkan dengan saham perbankan lainnya.
Top gainer LQ45 atau saham yang naik signifikan dalam kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45.
"Kenaikan harga saham bank bersandi BRIS yang konsisten ini mencerminkan kepercayaan investor yang tinggi terhadap kinerja perseroan yang secara fundamental tumbuh double digit pada awal 2024," kata Direktur Keuangan BSI Ade Cahyo Nugroho di Jakarta, Selasa.
Ade mengatakan kinerja perseroan pada dua bulan pertama 2024 mengalami pertumbuhan secara dua digit baik dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun pembiayaan di mana masing-masing bertumbuh sebesar 11,57 persen dan 16,14 persen secara year on year (yoy).
Selain dari sisi pembiayaan dan DPK, pendapatan dari Fee Based Income mulai memberikan hasil yang terus membaik, yang diperoleh dari transaksi e-channel, treasury dan transaction banking. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan nasabah baru yang selama dua bulan terakhir naik lebih dari 200 ribu.
Secara likuiditas, BSI tergolong ample dengan posisi Financing to Deposit Ratio (FDR) per posisi Februari di angka 83,66 persen. Secara kualitas juga cukup baik dengan pencapaian non performing financing (NPF) gross di level 2,03 persen dan cost of credit di level 0,92 persen.
Hal itu menunjukkan bahwa pertumbuhan BSI masih solid meskipun pada awal tahun Indonesia dibayangi perlambatan pertumbuhan ekonomi dengan adanya penyelenggaraan pemilu 2024.
Baca juga: Profit besar diraih akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan
Baca juga: BSI anggap kehadiran bank syariah jumbo hasil merger
"Jika dibandingkan kinerja bank lain, posisi BSI di dua bulan pertama pada 2024 ini tergolong sangat baik di antara top 5 bank tanah air. Jika dilihat dari sudut pandang investor pasar modal, faktor-faktor tersebut yang membuat BRIS semakin layak dikoleksi jangka panjang," ujarnya.
Adapun level harga BRIS pada penutupan Selasa, menunjukkan kembali peningkatan setelah pada penutupan pasar di hari sebelumnya terkoreksi cukup dalam.
Dengan kembali mengalami peningkatan ke level Rp2.690, BRIS merupakan saham perbankan yang memiliki return tertinggi apabila dibandingkan dengan saham perbankan lainnya.