Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mampu mempertahankan dominasinya di partai pertama demi bisa melangkah ke babak 16 besar Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2024.

Ginting menang atas wakil India Kidambi Srikanth 21-14, 21-13 pada babak 32 besar yang digelar di Ningbo, China, Rabu.

Menurut unggulan kedua tersebut, kunci utama kemenangannya adalah adaptasi yang cepat di lapangan sehingga kontrol permainan bisa langsung ia pegang.

“Hari ini semua rancangan strategi bisa berjalan baik. Pola mainnya juga bisa langsung in. Dengan pola seperti itu lawan juga tidak punya kesempatan bangkit,” kata Ginting, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI.

“Memang di gim kedua sempat kejar-kejaran poinnya. Puji Tuhan saya bisa nge-push terus hingga menang,” ujar dia menambahkan.

Dengan ini, maka Ginting akan berjumpa dengan pemenang laga antara Kanta Tsuneyama (Jepang) dan Romdhani Somi (Uni Emirat Arab) di babak 16 besar.

Terlepas dari siapa pun yang menang nanti, Ginting memiliki catatan performa yang lebih baik dibanding keduanya, sehingga peluang untuk memperpanjang napas ke perempat final pun bisa dibilang cukup tinggi.

“Untuk menghadapi pertandingan berikutnya, mungkin yang harus ditambah fokus dan pola mainnya. Cuma tiap lawan tentu berbeda,” ungkap Ginting.

"Jadi secara umum di lapangan saya jangan gampang mati. Juga harus mengurangi kesalahan sendiri saja,” ujar tunggal putra peringkat tiga dunia itu menambahkan.

Sejauh ini, baru Ginting dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang menjadi wakil Indonesia di partai 16 besar BAC 2024 esok hari.

Sebelumnya, Rinov/Pitha menang atas pasangan Jepang Hiroki Midorikawa/Natsu Saito melalui rubber game 21-13, 14-21, 21-18 di babak 32 besar.

Baru saja, tunggal putra lainnya Jonatan Christie juga menyusul langkah Ginting dan Rinov/Pitha ke babak kedua dengan memenangkan laga atas Jewel Angelo Albo (Filipina) dengan skor 21-12, 21-12.

 

Baca juga: PBSI focuses on sports science to boost athletes' achievements


Pewarta : Arnidhya Nur Zhafira
Editor : Ahmad Khaerul Arham
Copyright © ANTARA 2024