Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan siap mengembangkan IPB 9G, varietas unggul baru (VUB) yang diciptakan dari hasil riset Institut Pertanian Bogor (IPB) University.
 

"Kami apresiasi IPB khususnya Pak Rektor IPB, ini (padi IPB 9G) akan kami kembangkan ke depan. Ini kita harus hargai hasil penelitian yang luar biasa bagus ini," kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Menteri Pertanian (Mentan) menyebutkan bahwa inovasi varietas unggul yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan hama penyakit ini menjadi bukti nyata kontribusi IPB University bagi ketahanan pangan nasional.

"Atas nama pemerintah, saya berterima kasih kepada Pak Rektor IPB dan seluruh dosen di IPB atas kerja nyatanya dan ini sangat membantu petani dan Republik yang kita cintai ini," ujar Amran.

Selain unggul dari sisi produktivitas dan adaptif serta tahan hama penyakit, varietas 9G dari IPB University ini juga diklaim dapat menghemat penggunaan pupuk.
 

Amran berharap varietas tersebut dapat menambah preferensi petani terhadap varietas unggul yang berumur genjah dan hemat penggunaan pupuk.

"Varietas ini bisa menghemat pupuk 20 persen, bayangkan kalau 100 persen kita gunakan benih ini, kita bisa hemat pupuk untuk padi itu Rp10 triliun," katanya.

"Dan hari ini ada 50 ton akan langsung kami beli, jika dari IPB University sanggup produksi lebih banyak lagi, 50 ribu ton, misalnya, kami juga langsung beli," ungkap Amran.

Rektor IPB University Prof Arif Satria mengatakan, varietas unggul baru menjadi salah satu cara bagi pertanian Indonesia untuk menghadapi ancaman perubahan iklim.
 
"Kami setiap tahun memang selalu melakukan riset, dan selalu menghasilkan varietas unggul, ini baru 9G, yang amfibi, bisa di lahan kering, bisa di lahan sawah. Itu kelebihannya dan produktivitas 9 sampai 11 ton per hektar," katanya.
 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kiri), Rektor IPB University Prof Arif Satria (kanan) memberi keterangan terkait padi varietas unggul baru bernama IPB 9G dari hasil riset IPB University, di Lamongan, Jumat (19/4/2024). ANTARA/HO-Humas Kementan

Arif mengatakan, tantangan perubahan iklim bisa ditanggulangi dengan inovasi dan teknologi. Ia mengungkapkan akan menggandeng seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk bersama-sama memberi kontribusi bagi pembangunan pertanian Indonesia ke depan.

“Kita tidak bisa menyalahkan perubahan iklim, tapi bagaimana kita menyiasati dengan teknologi dan inovasi," katanya.

Untuk itu, IPB menggandeng semua perguruan tinggi di Indonesia untuk bersama-sama dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah mewujudkan tidak hanya swasembada pangan tapi juga Indonesia menjadi eksportir beras di dunia.

Baca juga: Kementan optimalisasi lahan rawa
Baca juga: Komisi VI DPR sebut Mentan Amran pejuang petani

Dia menambahkan, varietas padi IPB 9G memiliki potensi produktivitas yang lebih tinggi dibanding beberapa varietas unggul padi umumnya dan jauh lebih tinggi dari produktivitas padi gogo lokal yang dibudidaya petani.

Keunggulan lain dari varietas IPB 9G ialah bersifat amfibi, selain baik untuk lahan kering/gogo, varietas ini berproduksi baik pula jika ditanam pada lahan sawah irigasi.

 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024