Mataram (ANTARA) - Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada awal Mei 2024 menyisakan banyak cerita, salah satunya tentang bagaimana peran para Srikandi PLN turut mengamankan pasokan listrik selama kunjungan kerja tersebut berlangsung.

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender, melibatkan peran serta karyawati sebagai tulang punggung proses bisnis di PLN.

Dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi di NTB, PLN telah menyiagakan secara penuh petugas teknik serta menyiapkan skema pengamanan berlapis dengan mengerahkan secara maksimal unit Uninterruptible Power Supply (UPS).

Selain itu, Unit Gardu Bergerak (UGB) dan Genset untuk siaga menjaga keandalan kelistrikan dalam kunjungan Presiden yang tersebar di beberapa lokasi kunjungan baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa.

Tak lepas dari kegiatan tersebut, para Srikandi PLN juga turut berkontribusi menjaga pasokan listrik tetap terjaga keandalannya.

Salah satunya adalah Luh Rismayoni, Srikandi PLN yang bertugas menjaga Gardu Hubung. Dalam kesehariannya, Rismayoni mengerjakan tugas sebagaimana yang dikerjakan oleh petugas yang lainnya tanpa terkecuali.

"Tidak ada pembedaan pekerjaan, semua dibagi secara merata. Kami sudah dibekali dengan pelatihan dan kompetensi yang cukup untuk bisa melaksanakan pekerjaan yang diamanahkan. Kami bersyukur kunjungan kerja Presiden RI dapat berjalan lancar," ujarnya.

Senada, Eka Meilia Suryanti, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) Samawarea yang sekaligus sebagai Manajer ULP Srikandi pertama di PLN NTB, menyebutkan bahwa pekerjaan di PLN menurutnya bisa dikerjakan oleh gender apapun.

"PLN NTB memiliki proses bisnis yang cukup beragam, mulai dari pembangkitan, transmisi, penyaluran hingga pelayanan pelanggan. Ada beberapa pekerjaan yang awalnya terkesan maskulin namun kini sudah dikerjakan oleh perempuan, termasuk pengamanan pasokan listrik untuk kunjungan kerja Presiden kali ini. Alhamdulillah semuanya bisa kami jalani dengan lancar," tuturnya.

Alfi Laili Fauziah, Ketua Srikandi PLN UIW NTB mengiyakan pendapat Srikandi PLN lainnya. Menurutnya, tantangan utama sebagai Srikandi PLN adalah keseimbangan kehidupan antara rumah dengan kantor.

"Tantangan terbesar para Srikandi PLN adalah bagaimana membagi waktu antara rumah dengan kantor. Perlu manajemen waktu yang cukup bagus agar work life balance bisa terpenuhi, apalagi mereka yang sudah berumahtangga. Saya bangga para Srikandi PLN telah memenuhinya, itu bukanlah hal yang mudah," katanya.

General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menegaskan bahwa di PLN tidak membeda-bedakan gender, selama mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

"PLN tumbuh dinamis mengikuti perubahan jaman. Kini para perempuan juga mampu berkompetisi dengan laki-laki dalam bekerja mengikuti proses bisnis PLN yang juga berkembang. Pembekalan pengetahuan dan skill adalah kunci dari semua itu," ujarnya.

"PLN bangga dan berterima kasih kepada seluruh petugas yang telah bersiaga, termasuk kepada para Srikandi PLN yang turut mengamankan pasokan listrik tetap andal sebelum, pada saat dan setelah kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di NTB kemarin. Semoga para Srikandi PLN bisa menginspirasi para perempuan lainnya untuk bersemangat meraih cita-citanya," ucap Sudjarwo.

Pewarta : Awaludin
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024