Surabaya (ANTARA) - Pelantikan DPD RI terpilih tinggal menghitung hari, tepatnya 1 Oktober 2024. Pada hari yang sama, dipastikan juga dilakukan pemilihan Ketua DPD RI periode 2024-2029. Maka pertanyaan yang muncul adalah, akankah AA LaNyalla Mahmud Mattalitti terpilih ulang?
Pertanyaan itu dinilai banyak pihak akan terjawab dengan hadirnya kembali sosok LaNyalla sebagai Ketua DPD RI. Bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan sosok LaNyalla yang dianggap mampu melakukan serangkaian ‘pendobrakan’ gagasan sehingga mampu mengangkat peran dan fungsi DPD RI bagi negeri ini.
Bak kado ultah tepat di usia 65 tahun, LaNyalla pun semakin banjir dukungan. Tak tanggung-tanggung, salah satu yang getol mengawal kemenangan adalah komedian Komeng, sosok DPD viral dengan raihan suara 5,3 juta. Hal ini disampaikan Komeng melalui seluler sebelum jadwal syutingnya pada 10/5/24.
“Tiada kata yang lebih indah tiada kata yang lebih cocok, kami semua tak mau pindah karena dengan pak Nyalla kami lebih cocok,” jelas komedian yang bernama asli Alfiansyah Bustami Komeng yang meraih suara terbanyak dalam sejarah pemilihan legislatif di Indonesia.
Dukungan dari Komeng tentu sangat berarti bagi LaNyalla. Terlebih, senator non petahana lainnya juga ramai-ramai memberikan dukungan secara penuh. Sebut saja senator asal Jawa Timur Dr. Lia Istifhama yang merupakan keponakan Khofifah Indar Parawansa dan Rudy Tirtayana, senator terpilih dari provinsi papua selatan.
“Harus diakui, DPD RI kian mewarnai banyak ruang publik saat ini. Contoh sederhana, pemilihan DPD berhasil menyita perhatian publik selain pilpres. Itu bukti bahwa keberadaan DPD RI sangat menjadi buah bibir. Dan ini semua tak lepas dari peran seorang Ketua DPD RI, yaitu abah LaNyalla yang melakukan pendobrakan gagasan selama ini,” terang ning Lia, sapaan akrab senator peraih suara tertinggi nasional untuk kategori perempuan non petahana.
Lebih lanjut, ia pun menyinggung salah satu gagasan LaNyalla yang mendobrak perhatian publik, yaitu usulan 5 Proposal Kenegaraan DPD RI tentang penguatan sistem bernegara.
“Kelima proposal kenegaraan yang digaungkan Abah Nyalla (LaNyalla), merupakan bentuk penerapan prinsip one left behind dalam penguatan demokrasi.”
“Artinya bahwa dalam demokrasi, tidak boleh ada yang tertinggal. Semua harus terakomodir dan menyatu. Dalam kepemimpinan politik misalnya, tidak semua warga negara terlibat atau aktif dalam salah satu parpol tertentu. Sedangkan, ia memiliki passion politik dan rangkaian gagasan cerdas dalam politik. Maka, mereka ini tetap harus terakomodir sebagai politisi potensial untuk negeri ini. Tujuan mulia ini sangat terbaca dalam proposal kenegaraan ketua DPD RI saat ini.”
Sedangkan Rudy, senator Papua yang kesehariannya tinggal Bogor Jawa Barat, menjelaskan sisi personal seorang LaNyalla.
“Pak ketua (LaNyalla) di mata saya, awalnya terkesan org yg keras dan kaku, tapi setelah berjumpa, ternyata beliau suka bercanda. Dan satu hal lagi beliau membumi, mau merangkul kami yang baru, tdk melihat status sosial dan sebagainya, melainkan secara tulus mengajak berkiprah aktif di wadah senator. Maka tak ada kata lain, bahwa beliau layak lanjut dua periode sebagai ketua DPD RI,” tegasnya.
Tak ketinggalan, Dr. Yulianus Henock, senator dari Provinsi Kalimantan Timur yang menjadi letak dari ibukota Nusantara (IKN).
"Saya sebagai putra daerah Kaltim melihat sosok Bapak ketua DPD RI La Nyalla sangat patut diperjuangkan dan wajib terpilih kembali untuk periode kedua,” tegas Senator yg mempunyai latar belakang aktivis Adat dan Sosial masyarakat tersebut.
Semua dukungan tersebut, tentu hanyalah beberapa ucapan lugas dan tegas dari senator non petahana yang menjadi bukti kuatnya LaNyalla terpilih kembali. Tentu, publik tetap bisa menanti, apakah dukungan anggota senator lainnya juga bulat kepada mantan Ketua Umum PSSI? Kita nantikan pada 1 Oktober 2024 mendatang.
Pertanyaan itu dinilai banyak pihak akan terjawab dengan hadirnya kembali sosok LaNyalla sebagai Ketua DPD RI. Bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan sosok LaNyalla yang dianggap mampu melakukan serangkaian ‘pendobrakan’ gagasan sehingga mampu mengangkat peran dan fungsi DPD RI bagi negeri ini.
Bak kado ultah tepat di usia 65 tahun, LaNyalla pun semakin banjir dukungan. Tak tanggung-tanggung, salah satu yang getol mengawal kemenangan adalah komedian Komeng, sosok DPD viral dengan raihan suara 5,3 juta. Hal ini disampaikan Komeng melalui seluler sebelum jadwal syutingnya pada 10/5/24.
“Tiada kata yang lebih indah tiada kata yang lebih cocok, kami semua tak mau pindah karena dengan pak Nyalla kami lebih cocok,” jelas komedian yang bernama asli Alfiansyah Bustami Komeng yang meraih suara terbanyak dalam sejarah pemilihan legislatif di Indonesia.
Dukungan dari Komeng tentu sangat berarti bagi LaNyalla. Terlebih, senator non petahana lainnya juga ramai-ramai memberikan dukungan secara penuh. Sebut saja senator asal Jawa Timur Dr. Lia Istifhama yang merupakan keponakan Khofifah Indar Parawansa dan Rudy Tirtayana, senator terpilih dari provinsi papua selatan.
“Harus diakui, DPD RI kian mewarnai banyak ruang publik saat ini. Contoh sederhana, pemilihan DPD berhasil menyita perhatian publik selain pilpres. Itu bukti bahwa keberadaan DPD RI sangat menjadi buah bibir. Dan ini semua tak lepas dari peran seorang Ketua DPD RI, yaitu abah LaNyalla yang melakukan pendobrakan gagasan selama ini,” terang ning Lia, sapaan akrab senator peraih suara tertinggi nasional untuk kategori perempuan non petahana.
Lebih lanjut, ia pun menyinggung salah satu gagasan LaNyalla yang mendobrak perhatian publik, yaitu usulan 5 Proposal Kenegaraan DPD RI tentang penguatan sistem bernegara.
“Kelima proposal kenegaraan yang digaungkan Abah Nyalla (LaNyalla), merupakan bentuk penerapan prinsip one left behind dalam penguatan demokrasi.”
“Artinya bahwa dalam demokrasi, tidak boleh ada yang tertinggal. Semua harus terakomodir dan menyatu. Dalam kepemimpinan politik misalnya, tidak semua warga negara terlibat atau aktif dalam salah satu parpol tertentu. Sedangkan, ia memiliki passion politik dan rangkaian gagasan cerdas dalam politik. Maka, mereka ini tetap harus terakomodir sebagai politisi potensial untuk negeri ini. Tujuan mulia ini sangat terbaca dalam proposal kenegaraan ketua DPD RI saat ini.”
Sedangkan Rudy, senator Papua yang kesehariannya tinggal Bogor Jawa Barat, menjelaskan sisi personal seorang LaNyalla.
“Pak ketua (LaNyalla) di mata saya, awalnya terkesan org yg keras dan kaku, tapi setelah berjumpa, ternyata beliau suka bercanda. Dan satu hal lagi beliau membumi, mau merangkul kami yang baru, tdk melihat status sosial dan sebagainya, melainkan secara tulus mengajak berkiprah aktif di wadah senator. Maka tak ada kata lain, bahwa beliau layak lanjut dua periode sebagai ketua DPD RI,” tegasnya.
Tak ketinggalan, Dr. Yulianus Henock, senator dari Provinsi Kalimantan Timur yang menjadi letak dari ibukota Nusantara (IKN).
"Saya sebagai putra daerah Kaltim melihat sosok Bapak ketua DPD RI La Nyalla sangat patut diperjuangkan dan wajib terpilih kembali untuk periode kedua,” tegas Senator yg mempunyai latar belakang aktivis Adat dan Sosial masyarakat tersebut.
Semua dukungan tersebut, tentu hanyalah beberapa ucapan lugas dan tegas dari senator non petahana yang menjadi bukti kuatnya LaNyalla terpilih kembali. Tentu, publik tetap bisa menanti, apakah dukungan anggota senator lainnya juga bulat kepada mantan Ketua Umum PSSI? Kita nantikan pada 1 Oktober 2024 mendatang.