Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatat kinerja kredit yang mulai sesuai dengan target perseroan pada April 2024 atau tumbuh sebesar 14,43 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi sekitar Rp345,5 triliun dibandingkan dengan periode yang 2023.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, perseroan menyampaikan bahwa pergerakan pertumbuhan kredit emiten bersandi saham BBTN ini terpantau sejalan dengan arah bisnis untuk  2024.

Pertumbuhan kredit BTN per April 2024 mulai menyesuaikan target bisnis perseroan atau sedikit melandai dari kenaikan kredit sebesar 14,8 persen YoY pada kuartal I 2024. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BTN menunjukkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan sebesar 11,39 persen YoY dari Rp321,7 triliun pada April 2023 menjadi sekitar Rp358,3 triliun pada April 2024.

Aset BTN tercatat tumbuh sebesar 11,11 persen YoY menjadi sekitar Rp450,53 triliun pada April 2024 dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. Dengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.

Sebelumnya dalam Paparan Kinerja Per Maret 2024, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa bank tersebut akan mulai menjaga pertumbuhan kredit di level 10 persen hingga 11 persen di tahun 2024. Ini dilakukan sebagai antisipasi atas dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) serta antisipasi ketidakpastian kondisi geopolitik dan makroekonomi global.

"(Penurunan pertumbuhan kredit) antisipasi liquidity yang mungkin belakangan akan menjadi lebih mahal, dana itu menjadi lebih mahal karena naiknya lebih BI-Rate dan lain sebagainya sehingga kompetisi bunga akan menjadi lebih challenging hari ini," kata Nixon.

Selain menjaga pertumbuhan kredit, BTN juga mematok pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 8 persen hingga 9 persen YoY pada 2024. Pada kuartal I 2024, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8 persen menjadi Rp344,2 triliun, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun. Pertumbuhan ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi (high-yield loans) yang dinilai cukup diminati masyarakat.

Baca juga: Tren tabungan kelompok bawah sedikit meningkat
Baca juga: BSI siap gelar International Expo Bank Syariah pertama

Pada periode yang sama, DPK tumbuh 11,9 persen menjadi Rp357,7 triliun dibandingkan Rp319,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dari total DPK tersebut, porsi dana murah (current account savings account/CASA) BTN mencapai 49,9 persen pada tiga bulan pertama  2024.

Nilai liquidity coverage ratio (LCR) BTN pada kuartal I 2024 sebesar 225,00 persen atau naik 34,77 poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 190,24 persen. Perseroan memastikan, likuiditas BTN dalam kondisi yang memadai karena nilai LCR berada di atas ambang batas (threshold) regulator sebesar 100 persen.

 

 

Pewarta : Rizka Khaerunnisa
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024