Sumbawa (ANTARA) - Menyinari sudut-sudut terpencil negeri merupakan panggilan misi bagi Srikandi PLN. Dengan semangat tak kenal lelah, para perempuan itu membuktikan komitmennya dalam mewujudkan akses listrik yang merata, bahkan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Salah satu contoh nyata dari semangat para Srikandi PLN adalah perjuangan mereka dalam menerangi Desa Sebotok, sebuah desa yang berada di Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan kini menikmati nyala listrik 24 jam nonstop.
Srikandi PLN, yang diwakili oleh Eva Elfira Sitorus, Staf Transaksi Energi Listrik di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa, bersama dengan timnya, telah berhasil menghadirkan terang listrik ke Desa Sebotok.
Meski harus melewati perjalanan laut selama tiga jam dengan medan yang berat, kegigihan mereka tidak pernah luntur.
"Sangat membanggakan melihat antusiasme masyarakat saat penyalaan listrik 24 jam di Desa Sebotok. Senyum kebahagiaan dan semangat yang terpancar dari masyarakat sungguh memotivasi kami. Ini adalah pencapaian besar bagi kita semua, dan kami berterima kasih atas perjuangan PLN dalam memastikan keandalan listrik di Desa Sebotok," ujar Eva dengan penuh haru.
Kehadiran listrik di Desa Sebotok membawa dampak positif yang signifikan dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan UMKM. Dalam bidang pendidikan, listrik memungkinkan penggunaan perangkat elektronik yang meningkatkan kualitas belajar dan akses informasi.
Di sektor kesehatan, listrik mendukung penggunaan peralatan medis modern, penyimpanan obat yang lebih baik, dan pelayanan darurat yang lebih efisien.
Sementara dalam sektor UMKM, listrik meningkatkan produktivitas dan inovasi produk. Secara keseluruhan, listrik membawa harapan baru bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa Sebotok.
Alfi Laili Fauziah, Ketua Srikandi PLN Unit Induk Wilayah NTB, menyatakan bahwa para Srikandi PLN sangat antusias untuk ikut serta dalam penyediaan listrik bagi masyarakat.
"Sebagai bagian dari Srikandi PLN, kami bangga bisa berperan aktif dalam penyediaan listrik bagi negeri. Kami terlibat dalam berbagai tahap, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap daerah mendapatkan akses listrik yang layak, karena listrik adalah kebutuhan dasar yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan kami yakin Srikandi PLN bisa," kata Alfi.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menegaskan komitmen PLN dalam mendukung upaya pemberdayaan perempuan di dalam perseroan dan masyarakat luas.
"Srikandi PLN punya peranan penting untuk mendorong persamaan hak perempuan dalam karir, keluarga, bahkan masyarakat," ujarnya.
Sudjarwo juga menambahkan, semangat PLN adalah terus meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah NTB.
"Kami mendukung Srikandi PLN untuk mengambil peran aktif dan penting dalam mewujudkan akses listrik yang merata bagi semua lapisan masyarakat," ucapnya.
Keberhasilan penyalaan 24 jam di Desa Sebotok adalah bukti nyata bahwa dengan semangat, kesungguhan, dan kerja sama yang kuat, Srikandi PLN mampu menyebarkan terang listrik ke pelosok negeri, sejalan dengan semangat Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan membangun bangsa.
Salah satu contoh nyata dari semangat para Srikandi PLN adalah perjuangan mereka dalam menerangi Desa Sebotok, sebuah desa yang berada di Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan kini menikmati nyala listrik 24 jam nonstop.
Srikandi PLN, yang diwakili oleh Eva Elfira Sitorus, Staf Transaksi Energi Listrik di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa, bersama dengan timnya, telah berhasil menghadirkan terang listrik ke Desa Sebotok.
Meski harus melewati perjalanan laut selama tiga jam dengan medan yang berat, kegigihan mereka tidak pernah luntur.
"Sangat membanggakan melihat antusiasme masyarakat saat penyalaan listrik 24 jam di Desa Sebotok. Senyum kebahagiaan dan semangat yang terpancar dari masyarakat sungguh memotivasi kami. Ini adalah pencapaian besar bagi kita semua, dan kami berterima kasih atas perjuangan PLN dalam memastikan keandalan listrik di Desa Sebotok," ujar Eva dengan penuh haru.
Kehadiran listrik di Desa Sebotok membawa dampak positif yang signifikan dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan UMKM. Dalam bidang pendidikan, listrik memungkinkan penggunaan perangkat elektronik yang meningkatkan kualitas belajar dan akses informasi.
Di sektor kesehatan, listrik mendukung penggunaan peralatan medis modern, penyimpanan obat yang lebih baik, dan pelayanan darurat yang lebih efisien.
Sementara dalam sektor UMKM, listrik meningkatkan produktivitas dan inovasi produk. Secara keseluruhan, listrik membawa harapan baru bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa Sebotok.
Alfi Laili Fauziah, Ketua Srikandi PLN Unit Induk Wilayah NTB, menyatakan bahwa para Srikandi PLN sangat antusias untuk ikut serta dalam penyediaan listrik bagi masyarakat.
"Sebagai bagian dari Srikandi PLN, kami bangga bisa berperan aktif dalam penyediaan listrik bagi negeri. Kami terlibat dalam berbagai tahap, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap daerah mendapatkan akses listrik yang layak, karena listrik adalah kebutuhan dasar yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan kami yakin Srikandi PLN bisa," kata Alfi.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menegaskan komitmen PLN dalam mendukung upaya pemberdayaan perempuan di dalam perseroan dan masyarakat luas.
"Srikandi PLN punya peranan penting untuk mendorong persamaan hak perempuan dalam karir, keluarga, bahkan masyarakat," ujarnya.
Sudjarwo juga menambahkan, semangat PLN adalah terus meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah NTB.
"Kami mendukung Srikandi PLN untuk mengambil peran aktif dan penting dalam mewujudkan akses listrik yang merata bagi semua lapisan masyarakat," ucapnya.
Keberhasilan penyalaan 24 jam di Desa Sebotok adalah bukti nyata bahwa dengan semangat, kesungguhan, dan kerja sama yang kuat, Srikandi PLN mampu menyebarkan terang listrik ke pelosok negeri, sejalan dengan semangat Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan membangun bangsa.