Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat segera melakukan penataan Makam Bintaro, salah satu makam yang dikeramatkan warga, agar bisa menjadi objek wisata religi andalan yang lebih aman dan nyaman.

Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Jumat, mengatakan penataan Makam Bintaro dilaksanakan tahun ini sesuai dengan konsep yang telah disiapkan.

"Anggaran penataan Makam Bintaro kita siapkan dalam APBD perubahan 2024. Jadi tahun ini penataan bisa dimulai," katanya.

Makam Bintaro salah satu makam yang dikeramatkan warga di Pulau Lombok, sehingga selalu ramai peziarah tidak hanya dari Kota Mataram melainkan juga luar kota, luar daerah, bahkan luar negeri.

Oleh karena itu, dalam konsep penataan yang sudah disiapkan, kata dia, tembok keliling di pintu masuk makam akan dibuka sehingga memudahkan akses parkir bus-bus pariwisata berukuran besar.

Selain itu, dibuat tempat kegiatan seremonial religi, penataan lanskap dengan rapi, serta dibangun monumen penanda Makam Bintaro.

Di samping itu, katanya, di areal makam akan dibuatkan sejarah tentang siapa yang dimakamkan, tahun berapa beliau lahir dan meninggal, serta aulia-aulia siapa saja yang dimakamkan di Makam Bintaro.

"Sejarah itu bisa menjadi informasi dan pengetahuan bagi setiap peziarah yang datang ke Makam Bintaro," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra mengatakan salah satu hal paling penting dalam menata makam keramat, yakni  hikayat atau sejarah seorang ulama yang dimakamkan guna membangun semangat pengelola dan pengunjung.

Hikayat tentang sejarah ulama penyebar ajaran agama Islam yang dimakamkan di Makam Bintaro, yakni Habib Husen bin Umar Al Mashur harus digali dari para tokoh agama dan ulama yang ada hingga beliau bisa dimakamkan di Bintaro.

"Itu akan kita himpun dan narasikan untuk kemudian ditempel dekat makam agar para peziarah bisa tahu dan dapat meneladani beliau," katanya.

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024