Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan sebanyak 20 unit hunian sementara (huntara) bagi nelayan Pondok Perasi yang terdampak eksekusi lahan karena menempati lahan milik orang lain yang sudah sah secara hukum.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Lalu Alwan Basri di Mataram, Kamis, mengatakan pembangunan huntara itu sebagai komitmen Pemerintah Kota Mataram dalam menangani dampak relokasi warga Pondok Perasi.
"Huntara yang kami bangun dilengkapi fasilitas umum dan penunjang, seperti mushala dan ruang aktivitas bersama sehingga layak untuk ditempati," katanya.
Hal tersebut disampaikan Sekda setelah melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan huntara di kawasan Bintaro, Kecamatan Ampenan.
Baca juga: Huntara nelayan Bintaro Mataram bakal dibongkar untuk pasar ikan higenis
Menurutnya, sebanyak 20 unit huntara yang disiapkan untuk untuk mengakomodasi 17 kepala keluarga (KK) dari warga Pondok Operasi dan 3 unit lainnya direncanakan untuk difungsikan sebagai fasilitas penunjang.
Sekda Kota Mataram menegaskan keberadaan huntara bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjawab kebutuhan warga yang terdampak.
"Kami ingin memastikan tidak ada warga yang merasa ditinggalkan setelah direlokasi," katanya.
Huntara tersebut dibangun sebagai solusi sementara yang tetap memperhatikan aspek kelayakan, kenyamanan, dan hak-hak dasar warga.
Baca juga: Nelayan di Mataram diimbau adaptif pada potensi gelombang pasang
Sementara Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang yang ikut mendampingi Sekda, menekankan pentingnya membangun ruang tinggal yang tidak hanya memenuhi aspek fisik, tetapi juga mendukung aktivitas sosial dan spiritual warga.
"Huntara diharapkan menjadi ruang hidup bersama yang ramah, sehat, dan penuh semangat gotong royong. Maka dari itu, sebagian ruang akan difungsikan sebagai tempat ibadah dan interaksi sosial," katanya.
Dalam kesempatan itu, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, Camat Ampenan, serta Lurah Bintaro turut hadir dalam peninjauan ini dan memastikan bahwa pembangunan huntara berjalan sesuai dengan jadwal dan standar kelayakan.
Baca juga: Mataram tambah pembangunan tiga unit hunian sementara bagi nelayan
Pemerintah Kota Mataram juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor yang mendukung proses relokasi dan pembangunan hunian ini.
Melalui pembangunan huntara, Pemerintah Kota Mataram menegaskan bahwa urusan kemanusiaan dan kesejahteraan warga selalu menjadi prioritas utama, sembari terus menyiapkan solusi jangka panjang yang lebih permanen dan berkelanjutan.*
Baca juga: Mataram tambah pembangunan tiga unit hunian sementara bagi nelayan
Baca juga: Sambungan air bersih huntara Mataram tunggu izin BJN
Baca juga: Pemanfaatan huntara nelayan di Mataram terkendala air bersih