Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam waktu dekat membongkar bangunan hunian sementara (huntara) nelayan di Bintaro, karena lahan tersebut akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan pasar ikan higienis.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Selasa, mengatakan untuk nelayan yang masih menempati huntara sudah diminta keluar dan menempati rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang telah disiapkan.
"Kami targetkan sekitar tujuh kepala keluarga (KK) yang masih menempati huntara sudah keluar paling lambat 31 Januari 2025. Untuk pembongkaran bangunan, kami tinggal tunggu instruksi kepala daerah," katanya.
Baca juga: Mataram tambah pembangunan tiga unit hunian sementara bagi nelayan
Ia mengatakan kebijakan tersebut diambil karena sesuai dengan perjanjian ketika nelayan menempati huntara Bintaro sifatnya sementara dan mereka harus pindah ke rusunawa yang sudah disiapkan.
Apalagi, rusunawa nelayan Bintaro yang sudah dibangun itu berbeda dengan rusunawa sebelumnya, sebab di Rusunawa Bintaro, nelayan tinggal masuk membawa pakaian dan peralatan dapur.
"Sementara berbagai fasilitas, seperti lemari, kursi tamu dan tempat tidur sudah disiapkan," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sesuai dengan ketentuan, masyarakat juga harus bisa kooperatif dengan komitmen dan perjanjian yang telah disepakati sejak awal.
"Kami harapkan masyarakat bisa memahami mana yang menjadi hak dan kewajiban. Tidak boleh tinggal terus-terusan di lahan milik pemerintah," katanya.
Baca juga: Sambungan air bersih huntara Mataram tunggu izin BJN
Apalagi, pemerintah kota sudah menyiapkan konsep pembangunan pasar ikan higienis atau Pasar Ikan Bersih Mataram, yang ke depan bisa membuka peluang kerja dan usaha bagi warga sekitar. Misalnya, nelayan bisa langsung menjual berbagai hasil tangkapan laut, menjual makanan olahan laut, bisa menjadi tukang parkir, penjaga pasar, dan lainnya.
Untuk menghindari penolakan, Pemerintah Kota Mataram sudah melakukan sosialisasi pembongkaran huntara sejak beberapa bulan lalu, baik melalui kecamatan, kelurahan, maupun lingkungan setempat.
"Semoga nelayan bisa kooperatif dan meninggalkan huntara sesuai dengan target yang kami tetapkan," katanya.
Pemerintah Kota Mataram telah menyiapkan konsep pembangunan pasar ikan higienis di area Rusunawa Bintaro menjadi satu kesatuan rencana pembangunan Rusunawa Bintaro nelayan.
Baca juga: Pemanfaatan huntara nelayan di Mataram terkendala air bersih
Hal itu bertujuan agar nelayan bisa lebih dekat menjual hasil tangkapan dan olahan laut mereka. Selain itu, agar keberadaan pasar ikan di Mataram bisa lebih representatif, aman dan nyaman sebagai tempat transaksi masyarakat.
Pasar ikan yang ada saat ini di pinggir jalan utama Jalan Saleh Sungkar, kondisinya sudah kurang representatif, baik dari sisi bangunan, kawasan sekitar maupun arus lalulintas.
Kondisi itu dipicu karena kendaraan bongkar muat barang dan kendaraan pembeli sering kali memicu kemacetan arus lalu lintas di kawasan jalur utama menuju objek wisata Senggigi.
Baca juga: Nelayan Mataram terdampak abrasi segera tempati huntara
Baca juga: Disperkim Mataram usulkan anggaran listrik-air bersih di "huntara"
Baca juga: Mataram siapkan listrik dan air bersih di "huntara" nelayan