Nelayan Mataram terdampak abrasi segera tempati huntara

id huntara nelayan mataram

Nelayan Mataram terdampak abrasi segera tempati huntara

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri. (ANTARA/Nirkomala)

Insya Allah, akhir Desember 2023 pemasangan fasilitas air bersih di huntara selesai
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengatakan puluhan Kepala Keluarga (KK) nelayan di Mapak Indah yang terdampak abrasi pantai pada akhir 2022 segera menempati hunian sementara (huntara) yang telah disiapkan pemerintah setempat.

"Insya Allah, akhir Desember 2023 pemasangan fasilitas air bersih di huntara selesai dan bisa ditempati 24 KK terdampak abrasi tahun lalu," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan untuk pembangunan fisik huntara saat ini sudah selesai, begitu juga dengan instalasi listriknya. Sekarang, kata dia, tinggal menunggu tahapan pemasangan instalasi air bersih.

"Untuk air bersih sedang berproses dan kami targetkan tuntas akhir bulan Desember ini," katanya.

Baca juga: Disperkim Mataram usulkan anggaran listrik-air bersih di "huntara"

Dengan demikian, lanjutnya, sebanyak 24 KK ditargetkan bisa menempati huntara yang dibangun permanen, perumahan itu akan ditempati sebelum 12 Januari 2024, sesuai  arahan dari kepala daerah. Dengan demikian nelayan tidak terdampak abrasi pantai untuk kedua kalinya.

"Sekarang memang sudah ada 1-2 orang nelayan yang kami minta tinggal untuk menjaga berbagai fasilitas umum yang ada agar tidak hilang sebelum ditempati," katanya.

Sementara terkait surat perjanjian pemanfaatan huntara antara Pemkot Mataram dengan nelayan masih disiapkan Bagian Hukum Setda Kota Mataram.

"Hal itu dimaksudkan, jangan sampai ada yang merasa dikasih hak milik sehingga bisa dipindahtangankan. Regulasi itu saat ini sedang kami godok bersama Bagian Hukum," katanya.

Nazaruddin menambahkan jumlah KK yang terdampak gelombang pasang akhir tahun 2022 sebanyak 29 KK, namun dengan anggaran yang tersedia yakni Rp1,2 miliar target pembangunan huntara menjadi 24 unit.

Kondisi itu terjadi karena biaya untuk pembangunan huntara dengan konstruksi permanen yang dibangun saat ini jauh lebih besar.

"Dengan anggaran yang terbatas, pada tahap pertama kami prioritaskan untuk 24 KK, sisanya lima KK kami usulkan tahun depan. Data KK yang terdampak sudah ada," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram segera merelokasi nelayan terdampak abrasi ke "huntara"
Baca juga: Mataram siapkan listrik dan air bersih di "huntara" nelayan