Mataram (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat Winda Putri Listya mengajak kaum perempuan pengusaha yang tergabung dalam Lombok Womenpreneur Club (LWC) untuk meneladai cara Khadijah dalam mengelola bisnisnya sambil membantu Nabi Muhammad SAW berdakwah.

"Berbicara ekonomi syariah dan pengusaha Wanita, saya jadi teringat kisah Khadijah yang bisa kita teladani bersama," kata Winda, dalam pembukaan Womenpreneur Day X Road to Festival Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia, di Mataram, Sabtu (25/5).

Ia mengisahkan sosok Khadijah disebut sebagai perempuan agung, istri pertama Rasulullah dan ibu para mukminin hingga akhir zaman (Ummul Mukminin).

Bahkan, dua pertiga area Mekkah, merupakah kekuasaan Khadijah, dengan rentang bisnis yang mencapai negeri Yaman dan Syam.

Hampir seluruh saudagar pernah berdagang dengan Khadijah, dan banyak yang mengaguminya.

"Sebagai seorang ibu yang juga memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak, beliau tidak mengikuti rombongan dagang ke Negeri Syam dan Yaman, melainkan mengelola bisnis dari Mekkah," ucap Winda.

Winda menyebutkan ada tiga peran yang dilaksanakan oleh Khadijah dalam menjalankan usaha, yakni bertindak sebagai investor, menjadi mitra dan sebagai direktur.

Hal itu menggambarkan kepiawaian beliau dalam membangun system bisnis sehingga bisa memiliki banyak pasif income.

Ia juga memaparkan bahwa ada lima hal mendasar yang menjadi kesuksesan Khadijah dalam mengelola usaha, yakni menerapkan nilai spritualitas, mengambil keputusan dengan berani, melakukan analisis, dan menerapkan pengawasan yang ketat, serta mengelola modal dengan baik.

"Keberhasilan beliau (Khadijah), tentu tidak lepas dari nilai-nilai ekonomi syariah (prinsip muamalah) yang juga diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu tidak boleh ada transaksi ekonomi yang dapat merugikan salah satu pihak. Semoga kisah Khadijah bisa menginspirasi sekaligus sebagai pengingat bagi kita semua," kata Winda.

Dalam kesempatan itu, Winda mengatakan kegiatan Womenpreneur Day 2024 merupakan bagian dari dari Road to Fesyar di Provinsi NTB sebagai pre-event dari acara Fesyar Kawasan Timur Indonesia yang akan diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 7-10 Juli.

Lebih dari itu, Bank Indonesia juga memandang Provinsi NTB memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah di Kawasan Timur Indonesia.

Hal itu tidak lepas dari beberapa faktor pendukung, di antaranya NTB berada di peringkat pertama Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) Award pada 2023.

Selain itu, NTB dijuluki sebagai daerah seribu masjid, dan masuk dalam 10 provinsi dengan jumlah sertifikasi halal terbanyak, serta memiliki potensi besar dalam pengembangan Islam Social Finance karena mayoritas penduduk muslim yang ditunjang dengan banyaknya pondok pesantren.

"Ekonomi syariah hadir sebagai alternatif dengan membawa prinsip keadilan, luasnya manfaat atau maslahat serta menjadi solusi bagi berbagai permasalahan ekonomi konvensional yang saat ini kita hadapi," ucap Winda.

Sementara itu, Ketua LWC Indah Purwanti mengatakan, perayaan Womenpreneur Day tahun ke-5 bertujuan untuk merayakan kemerdekaan perempuan dalam berbagai perannya, terutama dalam berwirausaha.

LWC sendiri memiliki program harian berupa Jejualan, program bulanan berupa women talk dan kajian, serta program tahunan, yakni Womenpreneur Day.

"Dan gathering tahun ini dirangkai dengan Road to Festival Syariah Kawasan Timur Indonesia. Sebuah kompetisi di bidang inovasi ekonomi syariah," ujarnya.

Selama dua tahun terakhir, kata dia, expo yang digelar oleh LWC dengan transaksi non-tunai (QRIS Bank Indonesia) mencatatkan transaksi yang baik. Bahkan sebelum pra-event tahun ini, sudah tercatat sebanyak 58 ribu volume transaksi dari 70 booth yang ada.

Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB, Hj Lale Prayatni berharap produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari NTB semakin variatif dan banyak memenuhi pasar nasional.

"Dengan Womenpreneur Day ini, kami berharap produk UMKM tidak saja berupa barang jadi, namun mulai membuat produk bahan untuk olahan makanan," katanya.

Pewarta : Awaludin
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024